Pada masa Kerajaan Aceh, banyak
berdatangan ulama¬ luar untuk mengembangkan Islam dan memperdalam ilmunya. Pada
waktu itu, lahir ulama-ulama besar. Selain menguasai ilmu yang luas,
ulama-ulama tersebut juga melahirkan hasil karya yang gemilang di bidang
penulisan kitab-kitab ilmu agama Islam, baik itu Fiqh, Tauhid, Fisika, dan
Sosiologi. Penulis-penulis terkenal dengan hasil karyanya, antara lain.
a. Hamzah Fansuri SYEIKH Hamzah
Fansuri, seorang ulama, pengarang, dan pujangga ternama yang menganut aliran
Tarikat/Filsafat Wihdatul Wujud. Hidup di akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17
M. Kitab-kitab karangannya antara lain Asyrabul 'Asyiqin Wa Zinatul Muwahhidin
(berisi tentang filsafat, membahas Tarikat Syariat, Hakikat dan Ma'rifat),
Asrarul Arifin Fi Ilmis Suluk Wat Tauhid (akhlak dan ketuhanan), Al-Muntahi
(kandungan ajaran Wihdatul Wujud yang diungkapkan dalam bentuk puisi), dan
Ruba'i Hamzah Fansuri (berbentuk puisi yang merupakan inti ajaran Wihdatrul
Wujud).
b. Syamsuddin Sumatrany SYEIKH
Syamsuddin, seorang ulama dan negarawan yang menjadi Qadhi Malikul Adil masa
Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636 M, 1016 - 1045 H). Kitab berbahasa Melayu
yang ditulisnya, antara lain Mir'atul Mukmin (Akhlak dan llmu Tasawuf),
Jauharul Haqaiq (Filsafat, membahas Ilmu Tauhid atau Ketuhanan), Risalatul
Baiyin Mulaladhatil Muwahhidin 'Ala Mulhid Fi Zikrillah (Filsafat, menolak
paham ateisme), Kitabul Harakah, Nurul Daqaiq (Kepercayaan dan Ketuhanan),
Mi'ratul Iman (Filsafat dan Keimanan) Syarah Mir'atul Qulub (Akhlak dan
Tasawuf), Tazyin, Syar'ul Arifin (Ketuhanan), Ushulat tahqiq (Ketuhanan),
Mir'atul Haqiqah (Hakikat dan Ma'rifat), Kitabul Martabah (Filsafat dan Nilai-nilai
Manusia), Risalatul Wahhab (Ilmu Tauhid), Mir'atul Muhaqiqin (Tarikat dan
Wihdatul Wujud), Thanbihullah (Akhlak), Syarah Ruba'i Hamzah Fansuri (Kitab
Filsafat, menguraikan karya sastra Ruba'i Hamzah Fansuri).
c. Syeikh Nuruddin Ar-Raniry
SYEIKH Nuruddin Ar-Raniry, seorang ulama besar, politikus, negarawan, yang
menjadi Qadhi Malikul Adil masa Sultan Iskandar Muda dan Ratu Safiatuddin,
1045-1086 H (1641-1675 M). Kitabnya berbahasa Melayu, antara lain: Ash Shiratul
Mustaqim (berisikan hukum Islam, fiqh), Darul Faraidl bi Syarhil'Aqaid
(Filsafat dan Ketuhanan), Bustanus Salatin fi Zikril wa Akhirin (Sejarah),
Akhbarul Akhirah fi Awwali Yaumil Oiyamah (bahasan Hari Kebangkitan), Havatul
Habib fi Targhib wa Targhib (Filsafat Akhlak), At-Tibyan fi ma'rifatil Adyan
(hal ihwal Aliran Agama), Asrarul Insan fi Ma'rifatir Ruhi war Rahman (Ruh dan
Ketuhanan), Lahiful Asrar (Rahasia Alam), Nubzah Fi Dakwazil Mada Shahibin
(berisikan Filsafat, menolak Wihdatul Wujud), Hilluz Zil (membahas Ketuhanan
dan menolak Wihdatul Wujud), Syifaul Qulub (Filsafat dan Akhlak), Umdatul
I’tiqad (masalah Keimanan), Maul Hayati, Li Ahlil Mamati (membahas Hidup dan
Mati, Filsafat), Jawahirul Ulum fi Kasyil Ma’lum (membahas masalah Ketuhanan),
Bad - U Khalqis Samawati Wal Ardhi (membahas tentang Langit dan Bumi), Hujjatus
Shadiq Li Dafiz Zindiy (membahas kesalahan Kaum Zindiq, Ateisme), Fathul
Mubin'AIaI Mulihidin (kitab yang membantah Kaum Mulihid, membantah Ateisme), Al
- Lam'u ft Tafkiri Man Qalabil Khalqil Our’an (menolak Kaum Mu'tazilah yang
mengatakan Al-Quran itu makhluk), Tambihul Awamili fi Tahqiqil Kalami fi
Nawafil (membahas masalah Tasauf), Shawarinush Shadiq li Qath'iz Zindiq (kitab
yang menolak Kaum Zindiq, kaum sesat), Rahiqul Muhammadiyah fi Thariqish
Shufiyah (kitab yang membahas Tasawuf berdasarkan Sunnah Nabi), Kisah Iskandar
Zulkarnain (Kitab Sejarah), Hikayat Raja Badar (karya sastra dalam puisi/syair,
kisah Perang Badar), Babun Nikah, Saqyur Rasui (Kitab yang membahas perjuangan
hidup dan sejarah Rasul), Mu'amadul I'tiqad, Hidayat Mubtadi fi Padhli Ilahi
Muhdi (Kitab Ilmu Tasauf).
d. Syeikh Abdur Rauf (Syiah
Kuala) SYEIKH Abdur Rauf, seorang ulama besar, negarawan, filosof, yang menjadi
Qadhi Malikul Adil masa Ratu Safiatuddin dan tiga Ratu sesudahnya (1086-1109 H,
1675-1699 M). Beliau adalah ulama yang mendamaikan rakyat dan para pemimpin
Aceh pada masa itu, karena bertentangan pendapat akan Ratu wanita dan
perselisihan perebutan kekuasaan. Karena kebijaksanaannya, semua lapisan
masyarakat hidup rukun dan damai, beliau juga mengarang kitab ilmu pengetahuan
dalam bahasa Melayu, antara lain: Turjumanul Mustafid (Kitab yang berisikan
Tafsir Al-Quran pertama dalam bahasa Melayu), Mir’atul Thullab (Kitab yang
berisikan Hukum Islam, melengkapi segala bidang hukum termasuk Hukum Dagang dan
Tata Negara), Umdatul Ahkam (Kitab Pengantar Ilmu Hukum Islam), Umdatul
Muhtajin Ila Suluki maslaki Mufradin (Filsafat Akhlak), Kifayatul Muhtajin
(Akhlak), Daqaiqul Huruf (Rahasia-rahasia Huruf), Hidayatul Balaghah'Ala
Jumatil Mukhasamah (Kitab Hukum Acara dalam Islam), Bayan Tajalli (Kitab
Filsafat Ketuhanan, menolak faham Wihdatul Wujud), Syair Ma'rifat (karya sastra
yang berbentuk puisi membahas tentang Ma'rifat/Ketuhanan).
e. Syeikh Jalaluddin Tursani
SYEIKH Jalaluddin Tursany, seorang ulama, ahli huku¬m Islam kenamaan yang
menjadi Qadhi Malikul Adil masa Sultan Alaiddin Johan Syah, 1147-1174 H
(1733-1760 M). Beliau juga ¬pengarang dan hasil tulisannya dalam bahasa Melayu,
antara lain: Mudharul Ajla IIa Rutbaitil A'la (kitab yang mengandung Filsafat,
membahas hubungan makhluk dengan Khaliq, Tuhan), Safinatul Hukam (kitab Hukum
Islam yang membahas Hukum Dagang, Hukum Keluarga, Hukum Tata Negara, Hukum
Perdata/Pidana dan Teori-teori Pemerintahan yang Maju, bahkan wanita menjadi
Raja).
f. Syeikh Jamaluddin SYEIKH
Jamaluddin, seorang ulama, merupakan putera Syeikh Kamaluddin (pengarang,
negarawan, dan Qadhi Malikul Adil masa Sultan Alaiddin Maharaja Lela Ahmed
Syah, 1139-1149 H (1727-1735 M).
g. Syeikh Abdullah Al- Asyi
SYEIKH Abdul Al-Asyi, seorang ulama, politikus, negarawan, pengarang, dan Qadhi
Malikul Adil masa Sultan Alaiddin Jauharul Alam Syah, 1209-1238 H (1795-1823
M). Karangannya adalah Yitab Syifa'ul Qulub, berisi Tasawuf dan Akhlak dan 400
Hadist Shahih.
h. Syeikh Muhammad Zein SYEIKH
Muhammad Zein, seorang ulama, negarawan, pengarang, dan Qadhi Malikul Adil masa
Sultan Alaiddin Mahmud Syah, 1174-1195 H (1760¬-1781 M). Kitab karangannya,
antara lain: Kasyful Kiram (kitab yang membahas masalah Akhlak dan Tasawuf),
Takhishul Falah (kitab Filsafat Akhlak).
i. Syeikh Muhammad bin Ahmad
Khatib SYEIKH Muhammad bin Ahmad Khatib, seorang ulama, ahli hukum Islam, hidup
masa Sultan Alaiddin Sulaiman Ali Iskandar Syah, 1251-1285 H (1836-1870 M).
Karangannya adalah Kitab Dawaul Qulub, yang berisi tentang Ilmu Tasawuf.
j. Syeikh Abbas Kuta Karang
SYEIKH Abbas Kuta Karang, seorang ulama, ¬pengarang, tabib, ahli ilmu
perbintangan (ilmu falak), negarawan, dan Qadhi Malikul Adil masa Sultan
Alaiddin Ibrahim Mansyur Syah, 1273-1286 H (1857-1870 M). Hasil karangannya
antara lain: Sirajul Zalam fi Ma'rifati Sa'adi Wal Nahas (kitab berisi Ilmu
Hisab, Ilmu Perbintangan, dan lain-lain), Kitabur Rahmah (kitab terjemahan dari
bahasa Arab, membahas tentang Ketabiban, Obat-obatan, hingga sekarang masih dipakai
oleh tabib-tabib di Aceh), Kitab Ilmu Falak dan Ilmu Mikat.
k. Syeikh Daud Rumi TERKENAL
dengan Teungku Chik di Leupue, Putera Syeikh Ismail bin Mustafa Rumi (ulama
yang datang dari Turki Usmaniyah) bersama Syeikh Abdur Rauf (Syiah Kuala)
mengelola Dayah Manyang Leupue. Hasil karangannya antara lain Risalah Masail
Muhtadihi ikhwanil Mubtadi yang ditulis dalam bahasa Melayu. Kitab ini berisi
pelajaran lengkap tentang agama Islam dan digunakan di seluruh Negara Asia
Tenggara. Hingga sekarang sudah 100 (seratus) kali dicetak, dipakai oleh
seluruh dayah di Nusantara.
l. Syeikh Ismail bin Abdul
Muthalib Al - Asyi BELIAU bermukim di Mekkah, pada abad ke-19 telah
mengumpulkan naskah karangan ulama terdahulu dan mencetaknya. Salah satu
kumpulan karangan itu dinamakan Jam’u Jawamil Mushasanfat dan satu kumpulan
lain bernama Tajul Muluk. [Sumber]
0 komentar:
Post a Comment