Sejumlah masjid yang ada di Aceh diukur ulang arah kiblatnya untuk
diketahui keakuratan arah kiblat. Pengukuran itu dilakukan tim dari
Badan Hisab dan Rukyah Kementerian Agama Aceh atas permintaan panitia
masjid.
Salah satu masjid yang diukur arah kiblatnya pada hari ini yaitu Masjid
Baitul Musyahadah atau yang lebih di kenal dengan nama masjid Teuku
Umar.
Imam Masjid Teuku Umar Tgk. H Ghazali Cutni mengatakan, pengukuran itu
dilakukan untuk mengetahui keakuratan arah kiblat mengingat Aceh sering
dilanda gempa. Selain itu, pengukuran itu dilakukan karena panitia
masjid akan merenovasi lantai masjid dari keramik ke marmer.
"Ini pengakuratan kembali, barang kali ada penggeseran mengingat Aceh
sering dilanda gempa," kata Tgk Ghazali, Rabu (12/12/2012).
Hasil pengukuran itu, katanya, akan langsung diterapkan di masjid yang
terletak di Geucee Kayee Jatoe itu pada saat salat ashar dilaksanakan.
"Hasil itu akan langsung kita terapkan mulai hari ini," jelasnya.
Sementara Tim dari Badan Hisab dan Rukyah yang melakukan pengukuran,
Al-Firdaus, mengatakan, arah kiblat masjid Teuku Umar mengalami
pergeseran dari arah sebelumnya sekitar 9 derajat atau sekitar 887
kilometer jika ditarik garis lurus dari arah kiblat (Ka'bah) ke bawah
atau ke arah selatan.
"Jadi secara otomatis masjid yang ada sekarang ini tidak menghadap ke Ka'bah tapi ke arah Etopia bagian utara," kata Firdaus.
Hal itu, jelasnya, disebabkan karena salah pemahaman terhadap posisi
matahari. Jika berpedoman pada matahari, maka posisi tenggelamnya
terkadang kearah selatan atau terkadang kearah utara.
"Maka, jika berpedoman terhadap arah matahari tenggelam untuk posisi
kiblat, maka untuk bulan Desember arah kiblat itu menghadap kearah
Afrika bagian selatan, dan jika matahari tenggelam ke utara akan sedikit
cocok ke Ka'bah karena Ka'bah berada di sebelah utara bumi," jelasnya.
Untuk hari ini, pihanya melakukan pengukuran terhadap tiga masjid yaitu
masjid yang sedang dibangun di kawasan Lam Cot, Masjid Teuku Umar, dan
salah satu masjid di Garot, Banda Aceh.
"Kita melakukan pengukuran ulang ini jika dipanggil oleh panitia masjid
agar tidak terjadi keresahan di masyarakat tentang penentuan arah
kiblat," pungkasnya.
Pantauan obornews.com, setelah tim dari Badan Hisab dan Rukyat
melakukan pengukuran ulang, pengurus masjid itu langsung menerapkan
hasil itu. Mereka kemudian melaksanakan salat Asar dengan posisi kiblat
sesuai dengan hasil pengukuran ulang yaitu bergeser sekitar 9 derajat
dari posisi sebelumnya.
0 komentar:
Post a Comment