Agama Islam telah berada di Aceh sejak penghujung Abad I Hijriah dan terus tersiar secara berangsur-angsur dengan aman dan damai, meskipun banyak masyarakat Aceh yang sebagiannya menganut ajaran Hindu dan Animisme. Di kala Islam datang ke Aceh, dengan sukarela masyarakat Aceh masuk Islam secara berbondong-bondong karena ajaran Islam merupakan ajaran yang sesuai dengan fitrah manusia yang cinta kedamaian dalam menjalani hidup.
Seiring waktu Islam terus berkembang pesat di Aceh,maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Islam telah melebur kedalam adat istiadat masyarakat Aceh dan kebudayaannya. Islam yang melebur kedalam budaya dan adat masyarakat menghasilkan nuansa baru bagi masyarakat Aceh, sehingga agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Sultan-sultan kerajaan Aceh menggunakan hukum Islam sebagai hukum negara. Setiap permasalahan yang terjadi baik itu dikalangan masyarakat kelas atas ataupun masyarakat kelas bawah diputuskan melalui jalur hukum Islam. Ada sebuah ungkapan pribahasa Aceh: ’’"Adat ngon hukom lage zat dengoe sifeut",’’dari ungkapan tersebut tergambar bahwa adat masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari hukum Islam, keduanya menyatu dan dijunjung tinggi sebagai kebudayaan masyarakat Aceh.
Adat dan dan kebudayaan Aceh adalah gambaran dari kehidupan masyarakat Aceh secara menyeluruh, tidak dapat dipisah dari Islam, dicintai dan dihormati oleh masyarakat Aceh dimanapun mereka berada dan diwarisi secara turun temurun.
--Okie 07:04, 7 Mei 2011 (UTC)Syauqie
Seiring waktu Islam terus berkembang pesat di Aceh,maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Islam telah melebur kedalam adat istiadat masyarakat Aceh dan kebudayaannya. Islam yang melebur kedalam budaya dan adat masyarakat menghasilkan nuansa baru bagi masyarakat Aceh, sehingga agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Sultan-sultan kerajaan Aceh menggunakan hukum Islam sebagai hukum negara. Setiap permasalahan yang terjadi baik itu dikalangan masyarakat kelas atas ataupun masyarakat kelas bawah diputuskan melalui jalur hukum Islam. Ada sebuah ungkapan pribahasa Aceh: ’’"Adat ngon hukom lage zat dengoe sifeut",’’dari ungkapan tersebut tergambar bahwa adat masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari hukum Islam, keduanya menyatu dan dijunjung tinggi sebagai kebudayaan masyarakat Aceh.
Adat dan dan kebudayaan Aceh adalah gambaran dari kehidupan masyarakat Aceh secara menyeluruh, tidak dapat dipisah dari Islam, dicintai dan dihormati oleh masyarakat Aceh dimanapun mereka berada dan diwarisi secara turun temurun.
--Okie 07:04, 7 Mei 2011 (UTC)Syauqie
0 komentar:
Post a Comment