BANDA ACEH – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) asal Papua, Uropdana, menilai kekayaan alam Aceh dan Papua adalah aset terbesar yang dimiliki negara Indonesia.
Menurut dia, kekayaan alam kedua daerah merupakan penunjang kemajuan pembangunan Indonesia, “Indonesia miskin kalau tidak ada Aceh dan Papua,” kata lelaki yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah ini kepada ATJEHPOSTcom, Minggu 28 Oktober 2012.
Uropdana menilai, meski secara adat, budaya dan garis keturunan tidak memiliki kesamaan, namun latar belakang sejarah politik dan perjuangan membuat Aceh dan Papua memiliki ikatan emosional yang tinggi.
Menurut dia, kekayaan alam kedua daerah merupakan penunjang kemajuan pembangunan Indonesia, “Indonesia miskin kalau tidak ada Aceh dan Papua,” kata lelaki yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah ini kepada ATJEHPOSTcom, Minggu 28 Oktober 2012.
Uropdana menilai, meski secara adat, budaya dan garis keturunan tidak memiliki kesamaan, namun latar belakang sejarah politik dan perjuangan membuat Aceh dan Papua memiliki ikatan emosional yang tinggi.
Warga Papua Si Penuntut Ilmu Di Unsyiah Aceh |
Mengenai perdamaian yang dicapai pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), pemuda itu mengaku itu sebuah kemajuan, “Kami juga berharap Papua satu hari akan aman dan damai seperti Aceh.” Sejak dua bulan ini, Uropdana bersama 19 temannya sedang menuntut ilmu pada Unsyiah. Mereka tersebar di beberapa fakultas, seperti Kedoktoren, Perikanan, Teknik dan beberapa lainnya.
0 komentar:
Post a Comment