Promosi wisata di Aceh jangan hanya terpaku dengan wisata bahari. Karena wisata bahari tanpa didukung nilai jual adat dan budaya Aceh secara menyeluruh, juga tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Badruzzaman Ismail mengatakan hari ini, adat dan budaya Aceh bukan hanya seni tari, seni musik, pakaian adat, maupun kegiatan-kegiatan adat lainnya, namun ada juga seperti buah-buahan yang menjadi nilai jual tersendiri bagi Aceh.
Seperti memperkenalkan kembali kuini dan mangga Aceh, rambutan Aceh, teubee (tebu) rimueng, boh giri, dan asinan rumbia khas Aceh Barat.
Selain itu, kata dia, ada juga kuliner khas Aceh seperti kue karah, kue Boi (Bolu Aceh), Glamo (Dodol Aceh), Kue Pret dan beberapa jenis lainnya. Di bidang masakan, kata dia, ada gulee pliek u, dan gulee Asam Jruk Drien (Gulai Asam Durian) Khas Pantai Barat. “Semua ini dapat diperkenalkan dalam wisata Aceh,” ujarnya. |Sumber|
0 komentar:
Post a Comment