Banda Aceh – Maskapai penerbangan Finland Air bekerja sama dengan pemerintah Aceh akan beroperasi melayani penerbangan di kawasan Provinsi Aceh.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Aceh (DPRA) kepada Media Indonesia, di Banda Aceh. Rencananya, maskakapai penerbangan tersebut akan melayani trayek Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, dan ke berbagaai kabupaaten/kota yang memiliki bandar udara.
Misalnya ke Bandara Alas Lauser Aceh Tenggara, Bandara Cut Ali Aceh Singkil, Bandara Malikusaleh Aceh Utara, Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Bandara Maimun Saleh Kota Sabang. Diharapkan akhir tahun 2013 atau awal 2014 sudah mulai aktif beroperasi.
Dikatakan Hasbi Abdullah, pihak Finland Air telah melakukan suvei jalur dan rute yang kan melayani penerbangan nantinya. Pesawat yang akan beroperasi natinya adalah berbadan ramping yang memuat sekitar di bawah 20 seat penumpang.
Sedangkan separuh dari ongkos penumpang diupayakan ada subsidi dari pemerintah Provinsi Aceh. Jadi tranportasi ke kawasan terpencil lancar.
Selain memudahkan masyarakat setempat juga menarik minat orang lain. “Apalagi kita sedang kembangkan kakao, paling tidak pengusaha luar negeri mudah masuk,” Kata Hasbi Abdullah.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Aceh (DPRA) kepada Media Indonesia, di Banda Aceh. Rencananya, maskakapai penerbangan tersebut akan melayani trayek Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, dan ke berbagaai kabupaaten/kota yang memiliki bandar udara.
Misalnya ke Bandara Alas Lauser Aceh Tenggara, Bandara Cut Ali Aceh Singkil, Bandara Malikusaleh Aceh Utara, Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Bandara Maimun Saleh Kota Sabang. Diharapkan akhir tahun 2013 atau awal 2014 sudah mulai aktif beroperasi.
Dikatakan Hasbi Abdullah, pihak Finland Air telah melakukan suvei jalur dan rute yang kan melayani penerbangan nantinya. Pesawat yang akan beroperasi natinya adalah berbadan ramping yang memuat sekitar di bawah 20 seat penumpang.
Sedangkan separuh dari ongkos penumpang diupayakan ada subsidi dari pemerintah Provinsi Aceh. Jadi tranportasi ke kawasan terpencil lancar.
Selain memudahkan masyarakat setempat juga menarik minat orang lain. “Apalagi kita sedang kembangkan kakao, paling tidak pengusaha luar negeri mudah masuk,” Kata Hasbi Abdullah.
0 komentar:
Post a Comment