Krueng Laot Tabeu (Aceh Teungoeh) / Gambar: Transtiket.com |
Pemakaian zat beracun pembasmi hama palawija jenis Decis di perairan Danau Lut Tawar menjadi ancaman serius bagi ekosistem hayati di tempat tersebut. Masalah tersebut diungkapkan anggota DPRK Aceh Tengah, Wajjadalmuna kepada ATJEHPOSTcom, Senin, 24 Juni 2013.
"Penggunaan Decis oleh nelayan untuk menangkap ikan dapat menyebabkan pembutaan pada mata ikan dan timbulnya jamur di tubuh ikan," katanya.
Menurutnya persoalan ini harus disosialisasikan kepada masyarakat agar nelayan mengerti akan bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan Decis. "Kita masih akan lakukan investigasi lebih lanjut menyangkut ini dan masyarakat perlu tahu bahaya yang ditimbulkan Decis," ujarnya.
Hal senada disampaikan anggota DPRK Aceh Tengah lainnya, Sukurdi Iska. Menurutnya selama ini masyarakat sudah terbiasa menangkap ikan menggunakan Decis.
"Memang ini harus sering kita kampanyekan kepada masyarakat, bahwa Decis dilarang penggunaannya untuk penangkapan ikan," ujar Sukurdi.
Maraknya penggunaan Decis di perairan Danau Lut Tawar, pernah mencuat dan menjadi perhatian serius para pihak terkait di Aceh Tengah dalam beberapa bulan terakhir. Dikhawatirkan, penggunaan Decis secara berkelanjutan akan menyebabkan kepunahan ikan asli seperti Depik yang hanya hidup di Danau Lut Tawar.
Sebelumnya Wakil Bupati Aceh Tengah Khairul Asmara pernah memimpin langsung (Focus Group Discussion) tentang upaya mengatasi pencemaran danau pada senin 27 Mei 2013. Acara itu turut difasilitasi oleh Dr. Husna MPhil dari Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Palembang yang sedang meneliti di danau tersebut.
Danau Laut Tawar, kata Khairul, memainkan peranan penting dalam pembangunan Kabupaten Aceh Tengah.
"Danau itu merupakan aset pariwisata yang indah dan dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Danau juga punya ciri khas yaitu banyaknya jenis ikan air tawar yang hidup di dalamnya, seperti ikan depik, relo, kawan, eyas, kepras, peres, nila dan ikan mas air tawar," kata Khairul.
Banyaknya tindakan tidak bertanggung jawab yang berakibat pada pencemaran danau, menurutnya sangat memprihatinkan dan patut disesalkan.
"Dalam dua tahun belakangan banyak permasalahan yang melanda, seperti pencemaran yang diakibatkan pembuangan sampah ke danau oleh masyarakat, serta penangkapan ikan secara illegal dengan menggunakan bahan-bahan terlarang seperti racun potas yang dapat mematikan ikan-ikan kecil yang berada di perairan danau," ujarnya.
Dia meminta partisipasi seluruh warga Aceh Tengah untuk menjaga keasrian dan kelestarian danau.[atjehpost.com]
0 komentar:
Post a Comment