Headlines News :
Home » » Salak Aceh Akan Di Patenkan

Salak Aceh Akan Di Patenkan

Written By Unknown on Sunday, November 25, 2012 | 3:34:00 AM



BANDA ACEH - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, akan mematenkan "rumbia" sebagai buah khas daerah untuk dikembangkan dan sekaligus melestarikannya karena keberadaannya mulai langka.

"Rumbia ini merupakan buah langka, memang pohonnya banyak tumbuh tapi semuanya tidak berbuah, hanya di Aceh Barat ditemukan buahnya masih bisa diasinkan," kata Wakil Bupati Aceh Barat Rachmat Fitri HD di Meulaboh, hari ini.

Pascatsunami 26 Desember 2004, sebagian besar pohon rumbia sudah tidak berbuah dan langka ditemukan karena pohon rumbia hanya dapat tumbuh di daerah tertentu.

Kata dia, Aceh dan sebagian wilayah di Indonesia hanya memanfaatkan pohon ini untuk bahan dasar membuat sagu pengganti makanan pokok, karena jarang pohon ini berbuah lebat, sehingga belum ada upaya menjadikan buah ini khas daerah.

Karena itu, dengan ditemukannya kembali buah yang disebut salak Aceh ini kata dia, memberikan motivasi kepada pemerintah untuk melestarikan buah tersebut menjadi oleh-oleh khas daerah dijuluki "bumi Teuku Umar" itu.

"Saya kagum melihat masih ada masyarakat yang mencoba melestarikan buah rumbia ini, karena buah tangan dari Aceh Barat dulu dikenal buah rumbia atau disebut salak Aceh," imbuhnya.

Boh Meuria Salak Aceh. Dok Atjehpost
 
Racmad Fitri HD melihat buah rumbia sudah diasinkan tersebut saat mengunjungi stand pameran pengurus Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Aceh Barat, ternyata buah itu masih dikembangkan di Kecamatan Arongan Lambalek dan Woyla Barat.

Sementara itu, Camat Woyla Barat M Isa menjelaskan, buah rumbia memang sudah sangat langka ditemukan meskipun pohonnya tumbuh lebat di sebagian kawasan di Aceh Barat.

"Mungkin ini perlu sebuah penelitian, kenapa pohon rumbia ini tidak mau berbuah semuanya padahal kami melihat pohon ini banyak tumbuh dimana-mana," katanya.

Saat ini buah rumbia yang sudah diasinkan tersebut dijual seharga Rp25.000/kg, sementara sebelum tsunami Aceh dapat dibeli seharga Rp2.500/kg, karena waktu itu buahnya mudah ditemukan di mana-mana. [Sumber]
Share this article :

0 komentar:

 
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Visit Aceh - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Fuad Heriansyah
Copyright ©