Jika ada sesuatu yang ikut dirasakan hilang oleh masyarakat Meulaboh pasca terjadinya bencana alam tsunami 24 Desember 2004 silam adalah hilangnya keindahan Pantai Lanaga, pantai menawan yang terletak sekitar empat kilometer dari kota Meulaboh.
Dengan air lautnya yang biru, Lanaga begitu memukau dan indah. Apalagi dengan ketinggian ombak hingga satu meter yang menghempas ke bibir pantai, membuat lokasi ini menjadi primadona untuk berselancar. Sebelum dihumbalang gelombang raya itu, Lanaga dipenuhi jejeran puluhan cemara dan kelapa yang tumbuh di sepanjang pantai.
Tak hanya indah tapi juga adem. Apalagi ketika angin berhembus dan melambaikan pucuk-pucuk nyiur, melahirkan romansa tersendiri untuk menghabiskan waktu di sana.
Lanaga juga memiliki keunikan lain. Untuk menuju pantai harus melewati jalan melingkar yang dipisahkan oleh muara Krueng Meureubo. Sehingga, ketika berada di sana seolah-olah sedang berada di sebuah pulau.
Sebelum tsunami pantai ini termasuk objek wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat lokal bahkan turis mancanegara. Tapi sekarang pantai ini sudah terpisah dan dilingkari oleh muara sungai sehingga tidak ada lagi akses jalan ke sana.
Dengan air lautnya yang biru, Lanaga begitu memukau dan indah. Apalagi dengan ketinggian ombak hingga satu meter yang menghempas ke bibir pantai, membuat lokasi ini menjadi primadona untuk berselancar. Sebelum dihumbalang gelombang raya itu, Lanaga dipenuhi jejeran puluhan cemara dan kelapa yang tumbuh di sepanjang pantai.
Tak hanya indah tapi juga adem. Apalagi ketika angin berhembus dan melambaikan pucuk-pucuk nyiur, melahirkan romansa tersendiri untuk menghabiskan waktu di sana.
Lanaga juga memiliki keunikan lain. Untuk menuju pantai harus melewati jalan melingkar yang dipisahkan oleh muara Krueng Meureubo. Sehingga, ketika berada di sana seolah-olah sedang berada di sebuah pulau.
Sebelum tsunami pantai ini termasuk objek wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat lokal bahkan turis mancanegara. Tapi sekarang pantai ini sudah terpisah dan dilingkari oleh muara sungai sehingga tidak ada lagi akses jalan ke sana.
Tidak hanya memesona, Lanaga juga memiliki sisi menarik lainnya, yaitu dari namanya.
Asal muasal tercetusnya nama Lanaga ini ternyata berkembang dari mitos di masyarakat. Dalam cerita orang-orang dulu, sekitar tahun 1978 pernah ada seekor naga besar muncul dari balik muara yang menghubungkan pantai dan Krueng Meurebo.
Namun mitos ini tidak diketahui kebenarannya secara pasti. Yang jelas ada lema 'Naga' yang disambung dengan 'La' dalam nama pantai ini.
Lanaga diresmikan menjadi objek wisata pada 1996 oleh Pemerintah Aceh Barat. Sejak saat itu pengembangan objek wisata pantai ini terus dikembangkan di antaranya akses jalan.
Namun, tsunami delapan tahun silam itu tak hanya menelan ribuan nyawa masyarakat Meulaboh, tapi juga "menelan" keindahan Lanaga.
Jejeran cemara itu kini terkubur di bawah pasir antara kuala dengan pasi (pantai). Hanya kenangan tertinggal di Lanaga, bahwa suatu ketika dulu, pucuk-pucuk cemara yang melambai ditiup angin itu pernah ada.
|Sumber|
1 komentar:
Temukan berbagai macam informasi wisata yang ada di Indonesia beserta makna/arti/cerita tentang wisata tersebut yang ada di indonesia
Dan juga artikel-artikel tentang wisata di wisataIndonesiaraya.com dan like page facebook wisataIndonesiaraya.com
Post a Comment