Imingran Asal Thailand dan Bangladesh Terdampar di Nanggroe Aceh |
Lhokseumawe -
Sebanyak 420 imigran asal Banglades dan 370 orang imigran dari Myanmar kembali
diselamatkan lima kapal nelayan Kuala Langsa. Aceh, Jumat, 15 Mei 2015. Mereka
ditemukan nelayan tradisional Aceh terapung dalam tiga tongkang kecil pada 20
mil laut dari pesisir Kota Langsa.
Kapolres Langsa AKBP Sunarya Sik mengatakan, berdasarkan keterangan para nelayan, mereka melihat ada tiga tongkang yang berisikan ratusan manusia dalam kondisi berdesak-desakan di koordinat 05.07.000 098.24.000 yang diperkirakan 20 mil dari Desa Pusong Teulaga Tujuh, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.
“Mereka dievakuasi lima kapal nelayan setelah ditemukan berdesakan di dalam tongkang kecil pada 20 mil laut,” ujar AKBP Sunarya.
Sunarya menambahkan, nelayan dari kapal motor Pampus menemukan imigran tersebut pada pukul 18.00 WIB, Kamis, 14 Mei 2015. Nelayan tersebut menghubungi Polisi Air Kota Langsa dan sejumlah nelayan lain untuk membantu evakuasi imigran tersebut. Karena tidak mungkin ditampung di KM Pampus dalam jumlah besar, empat kapal motor lain, yakni KM Rahmad Baru, KM Hidup Baru, KM Putra Aceh, dan KM Superking, dan Polisi Air Langsa berangkat menuju lokasi untuk mengevakuasi para imigran.
“Berdasarkan keterangan dari para imigran, mereka sempat masuk ke perairan Malaysia. Namun otoritas keamanan Malaysia mengusir para imigran tersebut,” ujar Kapolres Langsa AKBP Sunarya. Kini 790 imigran dari dua negara tersebut ditampung di tempat penampungan sementara di Pelabuhan Kuala Langsa.
Kapolres Langsa AKBP Sunarya Sik mengatakan, berdasarkan keterangan para nelayan, mereka melihat ada tiga tongkang yang berisikan ratusan manusia dalam kondisi berdesak-desakan di koordinat 05.07.000 098.24.000 yang diperkirakan 20 mil dari Desa Pusong Teulaga Tujuh, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.
“Mereka dievakuasi lima kapal nelayan setelah ditemukan berdesakan di dalam tongkang kecil pada 20 mil laut,” ujar AKBP Sunarya.
Sunarya menambahkan, nelayan dari kapal motor Pampus menemukan imigran tersebut pada pukul 18.00 WIB, Kamis, 14 Mei 2015. Nelayan tersebut menghubungi Polisi Air Kota Langsa dan sejumlah nelayan lain untuk membantu evakuasi imigran tersebut. Karena tidak mungkin ditampung di KM Pampus dalam jumlah besar, empat kapal motor lain, yakni KM Rahmad Baru, KM Hidup Baru, KM Putra Aceh, dan KM Superking, dan Polisi Air Langsa berangkat menuju lokasi untuk mengevakuasi para imigran.
“Berdasarkan keterangan dari para imigran, mereka sempat masuk ke perairan Malaysia. Namun otoritas keamanan Malaysia mengusir para imigran tersebut,” ujar Kapolres Langsa AKBP Sunarya. Kini 790 imigran dari dua negara tersebut ditampung di tempat penampungan sementara di Pelabuhan Kuala Langsa.
*/Tempo.co
0 komentar:
Post a Comment