Banda Aceh - Menteri Pariwisata menetapkan Kota Banda Aceh sebagai Destinasi Wisata Islami Dunia (World Islamic Tourism). Sejak dikukuhkan, ibu kota provinsi Aceh ini pun menyatakan sudah siap untuk menyambut wisatawan domestik ataupun internasional.
Penetapan World Islamic Tourism |
Wali kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, mengatakan, Banda Aceh ingin mengembalikan kejayaan Islam masa silam di Aceh melalui Destinasi Wisata Islami Dunia. Dengan status tersebut, diharapkan tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Madani akan lebih banyak.
“Dan berdampak baik bagi peningkatan kualitas religius wisatawan sembari mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Banda Aceh,” kata Illiza saat membuka pameran Jaringan Kota Pusaka Indonesia yang digelar di Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (07/05/2016) malam.
Sejak ditetapkan sebagai World Islamic Tourismpada 31 Maret 2015 silam, jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat. Wisatawan mulai melirik Banda Aceh untuk mengunjungi berbagai lokasi wisata baik wisata religi, wisata tsunami, kuliner dan lainnya.
Meski sejak beberapa tahun silam Aceh memberlakukan syariat Islam, namun hal itu tidak menghambat dalam upaya memajukan pariwisata. Turis yang datang ke Banda Aceh, diperlakukan dengan baik.
“Banda Aceh World Tourism ini juga dimaksudkan untuk menduniakan sembari menunjukkan bahwa pariwisata Banda Aceh dan Syariat Islam bisa berjalan beriringan dan saling mendukung serta menguntungkan,” jelas Illiza.
Selain itu, kata Illiza, wacana mendorong Kota Banda Aceh untuk diakui dan ditetapkan oleh UNESCO sebagai Kota Pusaka Warisan Dunia juga telah dimulai. “Selanjutnya, kita akan terus bekerja bahu membahu dan saling melengkapi agar cita-cita mulia yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia bisa terwujud kiranya,” ungkap Illiza.
Banda Aceh Tuan Rumah JKPI
Tahun ini, Banda Aceh tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia (Rakernas JKPI) ke-5. Pembukaan pameran dan rangkaian kegiatan ditandai dengan menabuh rapai di atas panggung.
Pantauan detikcom, Walikota Banda Aceh Illiza Saadudddin Djamal membuka pameran dan rangkaian kegiatan JKPI di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (07/05/2016) malam. Ribuan warga Banda Aceh tumpah ruah menyaksikan acara tersebut. Sejumlah penampilan disajikan untuk menghibur masyarakat.
Banda Aceh Tuan Rumah RAKERNAS Jaringan Kota Pusaka Indonesia |
Selama kegiatan digelar, tamu-tamu peserta JKPI dari luar Aceh hadir di Banda Aceh. Agar melayani mereka dengan baik dan ramah, Illiza menyampaikan pesan kepada pedagang dan pemilik jasa transportasi.
“Motto kita adalah peumulia jamee adat geutanyoe (memuliakan tamu adat kita). Jadi saya minta kepada pedagang dan pemilik jasa transportasi agar melayani tamu dengan baik. Tidak menaikkan harga sesukanya,” kata Illiza dalam sambutannya.
Selama empat hari kegiatan bukan hanya kabupaten kota di Indonesia yang hadir. Sejumlah tamu istimewa dari luar negeri, yaitu Walikota Higashimatsushima, Morio Furuyama dan Wakil Ketua DPR Higashimatsushima Mr Ueda Tsutomo serta delegasi Turki juga akan menyambangi serambi Mekkah. “Kita harus memberikan yang terbaik untuk tamu,” jelas Illiza.
Jaringan Kota Pusaka Indonesia didirikan di Solo pada 25 Oktober 2008 silam. JKPI beranggotakan pemerintah Kota dan Kabupaten di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman pusaka alam dan pusaka budaya. Hingga saat ini, sudah 59 pemerintahan Kabupaten Kota yang tergabung dalam organisasi tersebut.
“Tujuan didirikan organisasi ini antara lain bersama-sama melestarikan pusaka alam dan pusaka budaya,” ungkap Illiza. */detikcom
0 komentar:
Post a Comment