Jakarta - Mengenang sembilan tahun musibah tsunami di Tanah Rencong, tadi malam, Kamis (26/12) diadakan acara 'Peringatan 9 Tahun Smong (Tsunami)'. Berlokasi di Mess Aceh, Cikini, Jakarta Pusat dan dihadiri ratusan warga Aceh yang tinggal di Jakarta, acara ini menayangkan video, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan musik, dan doa serta refleksi.
 |
| Rafleksi Tsunami Aceh |
Untuk acara dimulai dengan menampilkan video yang diproduksi Jepang. Video ini menampilkan kehidupan masyarakat Simeuleu beberapa tahun pasca tsunami. Inspirasi video ini adalah puisi Smong yang dibuat setelah Simeulue terkena gempa bumi pada 1833.
"Saya ikut merasakan kejadian 26 Desember itu. Keluarga saya, 18 orang hilang," kata Ketua Kantor Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, M. Badri Ismail.
"Waktu itu kami sedang halal bihalal keluarga Taman Iskandar Muda di Jakarta. Konsentrasi kami kemudian pecah karena kabar simpang siur. Ada yang bilang banjir, ada yang bilang air setinggi rumah," cerita Ketua Taman Iskandar Muda, Surya Darma
Walau masih belum tahu persis situasi di Aceh, namun tindakan segera diambil. Bahu membahu mereka membuat posko di Jakarta. Posko sederhana itu untuk menampung bantuan kepada korban tsunami di Aceh.
Dalam acara ini dilakukan lelang lukisan karya dua seniman: Permadi Liosta dan Wahyu O. Hasil lelang lukisan Permadi disumbangkan kepada pelukis sendiri yang perlu dana untuk operasi katarak. Sedangkan hasil lelang karya Wahyu disumbangkan ke anak-anak korban tsunami di Aceh.
Selain lukisan, dibuat juga penggalangan dana dengan menjual CD lagu yang salah satunya berisi lagu Smong yang dinyanyikan penyanyi Iga Mawarni.
Dari hasil penjualan CD itu nanti akan dibuat tikar terbesar seluas setengah lapangan bola. Di sana para seniman akan berkesenian selama 24 jam, kecuali saat azan tiba. | BeritaSatudotcom.
0 komentar:
Post a Comment