 |
| PT. Arun Di Pantau Melalui Udara | Istimewa |
Rekind akan melaksanakan pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi proyek revitalisasi kilang LNG Arun
PT Pertamina (Persero) menetapkan, PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang tender yang akan menggarap proyek terminal penerima gas alam cair berkapasitas tiga juta ton per tahun di Arun, Aceh.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, hari ini, mengatakan, Rekind akan melaksanakan pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi proyek revitalisasi kilang LNG Arun menjadi terminal penerima dan regasifikasi.
Namun, lanjutnya, penandatangan kontrak pelaksanaan proyek dengan Rekind masih menunggu kepastian alokasi gasnya. "Untuk itu, kami mendukung upaya pemerintah memfinalisasi kepastian pasokan gas terminal yang penting bagi ketahanan energi nasional ini," katanya.
Pertamina telah memulai tender proyek terminal Arun sejak April 2012 yang diikuti lima perusahaan. Setelah melalui beberapa tahapan, pekan lalu, Rekind ditetapkan sebagai kandidat terbaik pelaksana proyek EPC. "Rekind berkomitmen menuntaskan pekerjaan dengan tepat waktu dan kualitas," kata Ali.
Proyek revitalisasi kilang LNG Arun menjadi terminal direncanakan memiliki kapasitas tiga juta ton per tahun atau setara 400 MMSCFD. Pasokan gas tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan industri pupuk, pembangkit listrik, dan industri di Aceh dan Sumatera Utara.
Saat ini, terminal Arun tengah dalam negosiasi pasokan sebanyak 140 MMSCFD dari kilang LNG Tangguh, Papua Barat.
Di sisi lain, Pertamina, kata Ali, juga telah menyatakan minat membeli LNG dari domestik untuk terminal Arun kepada produsen LNG Tangguh, BP Migas dan pemerintah.
Proyek revitalisasi Kilang LNG Arun akan digunakan industri di Aceh, Pupuk Iskandar Muda, dan pembangkit listrik.
Selain itu, melalui proyek pipa Arun-Belawan, gas terminal akan digunakan pembangkit listrik dan industri di Medan, Sumut.
Penulis: Antara/ Ayyi Achmad Hidayah
PT Pertamina (Persero) menetapkan, PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang tender yang akan menggarap proyek terminal penerima gas alam cair berkapasitas tiga juta ton per tahun di Arun, Aceh.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, hari ini, mengatakan, Rekind akan melaksanakan pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi proyek revitalisasi kilang LNG Arun menjadi terminal penerima dan regasifikasi.
Namun, lanjutnya, penandatangan kontrak pelaksanaan proyek dengan Rekind masih menunggu kepastian alokasi gasnya. "Untuk itu, kami mendukung upaya pemerintah memfinalisasi kepastian pasokan gas terminal yang penting bagi ketahanan energi nasional ini," katanya.
Pertamina telah memulai tender proyek terminal Arun sejak April 2012 yang diikuti lima perusahaan. Setelah melalui beberapa tahapan, pekan lalu, Rekind ditetapkan sebagai kandidat terbaik pelaksana proyek EPC. "Rekind berkomitmen menuntaskan pekerjaan dengan tepat waktu dan kualitas," kata Ali.
Proyek revitalisasi kilang LNG Arun menjadi terminal direncanakan memiliki kapasitas tiga juta ton per tahun atau setara 400 MMSCFD. Pasokan gas tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan industri pupuk, pembangkit listrik, dan industri di Aceh dan Sumatera Utara.
Saat ini, terminal Arun tengah dalam negosiasi pasokan sebanyak 140 MMSCFD dari kilang LNG Tangguh, Papua Barat.
Di sisi lain, Pertamina, kata Ali, juga telah menyatakan minat membeli LNG dari domestik untuk terminal Arun kepada produsen LNG Tangguh, BP Migas dan pemerintah.
Proyek revitalisasi Kilang LNG Arun akan digunakan industri di Aceh, Pupuk Iskandar Muda, dan pembangkit listrik.
Selain itu, melalui proyek pipa Arun-Belawan, gas terminal akan digunakan pembangkit listrik dan industri di Medan, Sumut.
Penulis: Antara/ Ayyi Achmad Hidayah
0 komentar:
Post a Comment