BENGKULU - Dua orang jemaah haji asal Provinsi Bengkulu masih dirawat di rumah sakit di Mekkah karena mengalami gangguan kesehatan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Suardi Abbas mengatakan kedua jemaah haji tersebut belum dapat dipulangkan ke Tanah Air karena kondisi kesehatan mereka belum membaik.
"Dua orang masih tinggal di Mekkah karena sakit yakni seorang asal Kota Bengkulu dan seorang lainnya dari Kabupaten Bengkulu Tengah," katanya di Bengkulu, Kamis (15/11/2012).
Sementara seorang jemaah haji lainnya masih berada di Padang, Sumatra Barat untuk menjalani perawatan kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Padang.
Sedangkan sebanyak 1.626 orang jemaah haji Bengkulu sudah tiba di Bengkulu dengan kloter terakhir yakni kloter 11 yang tiba di Kota Bengkulu pada Rabu (14/11/2012).
"Kloter terakhir yakni kloter 11 jemaah haji dari Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara," tambahnya.
Kedatangan jemaah haji Bengkulu mulai dari kloter 7 embarkasi Padang, Sumatra Barat yang tiba di Bengkulu pada 9 November 2012.
Kloter selanjutnya tiba pada hari berikutnya hingga kloter 11 yang membawa jemaah haji kembali ke Bengkulu.
Ia mengatakan setelah seluruh proses penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tuntas, Kemenag akan menggelar evaluasi.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, evaluasi dilakukan untuk memperbaiki pelayanan ibadah haji tahun berikutnya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Kurnadi Sahab mengatakan sebanyak 40 persen dari 1.614 orang jemaah haji Provinsi Bengkulu pada 2012 merupakan jemaah eksodus atau berasal dari daerah lain.
"Kami membuat kesimpulan itu berdasarkan pantauan selama penyelengaraan keberangkatan hingga kepulangan haji," katanya.
Ia mengatakan saat mendampingi Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah yang juga menunaikan ibadah haji beberapa waktu lalu, banyak pada jemaah yang tidak mengenali Pemimpin Bengkulu itu.
Ketika menanyakan asal pada jemaah tersebut kata dia, banyak yang berasal dari luar daerah seperti Sarolangun, Jambi, Padang dan Lahat, Sumatra Selatan.
Menurut dia pengawasan yang dilakukan oleh Biro Kesra selama ini sudah cukup ketat dalam meminimalisir jemaah eksodus.
Namun, tetap saja saja masih ada jemaah haji asal luar Bengkulu dengan mudah menggunakan kuota Bengkulu untuk berangkat haji.
Modus para jemaah haji asal luar daerah tersebut kata dia, biasanya dengan mengatasnamakan sanak saudara atau anak yang berada di Bengkulu.
Jemaah eksodus ini, menurut Kurnadi sangat merugikan jemaah asal Bengkulu yang sudah masuk dalam daftar tunggu.
"Seharusnya kuota itu milik jemaah haji Bengkulu, namun harus terisi orang lain, ini harus menjadi evaluasi untuk penyelenggaraan tahun berikutnya," ujarnya. ANTARA
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Suardi Abbas mengatakan kedua jemaah haji tersebut belum dapat dipulangkan ke Tanah Air karena kondisi kesehatan mereka belum membaik.
"Dua orang masih tinggal di Mekkah karena sakit yakni seorang asal Kota Bengkulu dan seorang lainnya dari Kabupaten Bengkulu Tengah," katanya di Bengkulu, Kamis (15/11/2012).
Sementara seorang jemaah haji lainnya masih berada di Padang, Sumatra Barat untuk menjalani perawatan kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Padang.
Sedangkan sebanyak 1.626 orang jemaah haji Bengkulu sudah tiba di Bengkulu dengan kloter terakhir yakni kloter 11 yang tiba di Kota Bengkulu pada Rabu (14/11/2012).
"Kloter terakhir yakni kloter 11 jemaah haji dari Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara," tambahnya.
Kedatangan jemaah haji Bengkulu mulai dari kloter 7 embarkasi Padang, Sumatra Barat yang tiba di Bengkulu pada 9 November 2012.
Kloter selanjutnya tiba pada hari berikutnya hingga kloter 11 yang membawa jemaah haji kembali ke Bengkulu.
Ia mengatakan setelah seluruh proses penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tuntas, Kemenag akan menggelar evaluasi.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, evaluasi dilakukan untuk memperbaiki pelayanan ibadah haji tahun berikutnya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Kurnadi Sahab mengatakan sebanyak 40 persen dari 1.614 orang jemaah haji Provinsi Bengkulu pada 2012 merupakan jemaah eksodus atau berasal dari daerah lain.
"Kami membuat kesimpulan itu berdasarkan pantauan selama penyelengaraan keberangkatan hingga kepulangan haji," katanya.
Ia mengatakan saat mendampingi Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah yang juga menunaikan ibadah haji beberapa waktu lalu, banyak pada jemaah yang tidak mengenali Pemimpin Bengkulu itu.
Ketika menanyakan asal pada jemaah tersebut kata dia, banyak yang berasal dari luar daerah seperti Sarolangun, Jambi, Padang dan Lahat, Sumatra Selatan.
Menurut dia pengawasan yang dilakukan oleh Biro Kesra selama ini sudah cukup ketat dalam meminimalisir jemaah eksodus.
Namun, tetap saja saja masih ada jemaah haji asal luar Bengkulu dengan mudah menggunakan kuota Bengkulu untuk berangkat haji.
Modus para jemaah haji asal luar daerah tersebut kata dia, biasanya dengan mengatasnamakan sanak saudara atau anak yang berada di Bengkulu.
Jemaah eksodus ini, menurut Kurnadi sangat merugikan jemaah asal Bengkulu yang sudah masuk dalam daftar tunggu.
"Seharusnya kuota itu milik jemaah haji Bengkulu, namun harus terisi orang lain, ini harus menjadi evaluasi untuk penyelenggaraan tahun berikutnya," ujarnya. ANTARA
0 komentar:
Post a Comment