Kota
Sabang dengan luas 153 km2 merupakan sebuah pulau yang berada di ujung
paling barat wilayah Republik Indonesia telah menjadi pintu masuk ke
wilayah Republik Indonesia bagian barat, khususnya bagi kegiatan
pelayaran dan perdagangan internasional. Sabang yang telah ditetapkan
sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (UU No. 37 Tahun
2000) memiliki 5 (lima) pulau dengan panorama alam yang sangat indah
serta sudah terkenal di dunia sebagai kawasan wisata bahari, seperti
Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Rondo.
Lambang Kota Sabang
Taman laut Pulau Weh tidak hanya terkenal sebagai objek wisata bahari unggulan, namun juga sangat berguna untuk kegiatan penelitian dan pendidikan. Beberapa lokasi wisata bahari di Pulau Weh yang telah terkenal bagi para wisatawan dalam dan luar negeri antara lain Wisata Bahari Iboih, Wisata Bahari Gapang, Wisata Bahari Taman Laut Pulau Rubiah dan Wisata Bahari Pantai.
Kawasan wisata bahari Iboih merupakan kawasan wisata pantai yang sangat terkenal dengan aktifitas olah raga bawah laut, seperti berenang, diving dan snorkeling sambil menikmati keanekaragaman terumbu karang, ikan hias dan ikan karang, seperti angel fish, surgeon fish, parrot fish dan jenis ikan lainnya yang jarang ditemui di taman laut ini, seperti ikan napoleon. Kawasan wisata bahari Iboih yang didukung dengan sarana dan prasarana juga terdapat hutan wisata yang sangat indah dengan flora dan faunanya.
Pantai Gapang merupakan wisata pantai yang sangat indah yang terkenal dengan pantai pasir putihnya dan Monumen KM 0 Republik Indonesia yang merupakan manifestasi bahwa Indonesia terbentang dari “Sabang sampai Merauke”.
Taman Laut Pulau Rubiah yang terletak sekitar 23,5 km di sebelah barat Pulau Weh memiliki luas 2.600 ha yang ditumbuhi oleh berbagai jenis karang yang indah dan biota laut yang langka. Dari 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia, 14 jenis di antaranya terdapat di Taman Laut Pulau Rubiah. Kawasan ini juga terkenal sebagai tempat untuk kegiatan rekreasi marina, seperti menyelam, kapal pesiar dan memancing yang didukung dengan terumbu karang yang indah, baik karang keras dan lunak dengan berbagai jenis, bentuk dan warna, yang membentuk gugusan karang yang menarik dan indah.
Kota Sabang memiliki beberapa pantai terkenal, seperti Pantai Anoi Hitam, Pantai Sumur Tiga, Pantai Kasih, Pantai Ceneubeut dan Pantai Laot. Pantai-pantai tersebut sering dikunjugi oleh para wisatawan dalam dan luar negeri untuk kegiatan berenang, surfing dan memancing.
1. TUGU KILOMETER NOL "0"
Boleh jadi lagu "Dari Sabang sampai Merauke" gubahan R. Surarjo merupakan salah satu lagu legendaris bagi masyarakat Indonesia. Lagu ini menjadi lagu yang selalu diajarkan oleh guru Taman Kanak-kanak ataupun guru Sekolah Dasar kepada murid-muridnya. Secara tidak langsung lagu ini menggambarkan rentang wilayah geografis Republik Indonesia yang membentang dari Sabang, sebuah kota di ujung barat Sumatera hingga Merauke sebuah kota di ujung timur Pulau Papua.
Tugu Kilometer Nol Indonesia
Berbicara
tentang bentangan wilayah Republik Indonesia, akan muncul satu
pertanyaan tentang keberadaan titik nol Indonesia. Merujuk pada lagu
diatas, akan diketahui bahwa titik nol Indonesia terletak di wilayah
Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sabang merupakan kota kepulauan
dengan Pulau Weh
sebagai pulau terbesar. Oleh karena itu, banyak orang yang menyebut
Pulau Weh sebagai Pulau Sabang. Di pulau ini terdapat Tugu Kilometer Nol
sebagai titik awal penghitungan kilometer di Indonesia.
Tugu Kilometer Nol merupakan sebuah bangunan yang menjulang setinggi 22,5 meter dan terletak pada ketinggian 43,6 m diatas permukaan laut (dpl). Tugu ini berbentuk lingkaran berjeruji dan semua bagiannya dicat dengan warna putih. Bagian atas lingkaran ini menyempit seperti mata bor. Di puncak tugu bertengger patung burung garuda menggenggam angka nol. Sebuah prasasti marmer hitam menunjukkan posisi geografis tempat ini: Lintang Utara 05 54' 21,99" Bujur Timur 9512' 59 02". Selain itu, di dinding bangunan juga tertempel prasasti peresmian tugu yang ditandatangani oleh Try Sutrisno saat mamsih menjabat sebagai Wakil Presiden. Prasasti itu ditandatangani di Banda Aceh, Ibukota NAD, pada 09 September 1997.
Sebelumnya terdapat tugu lain yang diyakini sebagai 'kilometer nol' Indonesia. Namun setelah dilakukan penelitian oleh pakar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS), lokasi itulah yang kemudian diputuskan sebagai titik nol Indonesia. Hal itu tertulis dalam prasasti lainnya yang ditandatangani oleh BJ Habibie yang menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi/ Ketua BPPT, pada tanggal 24 September 1987. Oleh karena itu, tugu yang lama dinyatakan sebagai kilometer tujuh Indonesia.
Terletak di areal Hutan Wisata Sabang, membuat perjalanan menuju lokasi Tugu Kilometer Nol menjadi rekreasi tersendiri. Untuk mencapai tempat ini para wisatawan akan melewati kaki bukit dan tebing dengan pemandangan yang indah. Hutan tropis di hutan lindung masih terpelihara dengan baik, sementara di sisi kanan jalan birunya air laut terlihat dengan jelas. Jika beruntung, terkadang ada sekawanan monyet yang bergelantungan dari pohon ke pohon, bahkan mereka juga sering berdiri di tengah jalan serta menunggu para wisatawan melemparkan makanan.
Tugu Kilometer Nol merupakan sebuah bangunan yang menjulang setinggi 22,5 meter dan terletak pada ketinggian 43,6 m diatas permukaan laut (dpl). Tugu ini berbentuk lingkaran berjeruji dan semua bagiannya dicat dengan warna putih. Bagian atas lingkaran ini menyempit seperti mata bor. Di puncak tugu bertengger patung burung garuda menggenggam angka nol. Sebuah prasasti marmer hitam menunjukkan posisi geografis tempat ini: Lintang Utara 05 54' 21,99" Bujur Timur 9512' 59 02". Selain itu, di dinding bangunan juga tertempel prasasti peresmian tugu yang ditandatangani oleh Try Sutrisno saat mamsih menjabat sebagai Wakil Presiden. Prasasti itu ditandatangani di Banda Aceh, Ibukota NAD, pada 09 September 1997.
Sebelumnya terdapat tugu lain yang diyakini sebagai 'kilometer nol' Indonesia. Namun setelah dilakukan penelitian oleh pakar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS), lokasi itulah yang kemudian diputuskan sebagai titik nol Indonesia. Hal itu tertulis dalam prasasti lainnya yang ditandatangani oleh BJ Habibie yang menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi/ Ketua BPPT, pada tanggal 24 September 1987. Oleh karena itu, tugu yang lama dinyatakan sebagai kilometer tujuh Indonesia.
Terletak di areal Hutan Wisata Sabang, membuat perjalanan menuju lokasi Tugu Kilometer Nol menjadi rekreasi tersendiri. Untuk mencapai tempat ini para wisatawan akan melewati kaki bukit dan tebing dengan pemandangan yang indah. Hutan tropis di hutan lindung masih terpelihara dengan baik, sementara di sisi kanan jalan birunya air laut terlihat dengan jelas. Jika beruntung, terkadang ada sekawanan monyet yang bergelantungan dari pohon ke pohon, bahkan mereka juga sering berdiri di tengah jalan serta menunggu para wisatawan melemparkan makanan.
Sesampai
dilokasi akan terlihat bangunan putih berbentuk bundar yang terdiri
dari dua lantai. Untuk mencapai bangunan tersebut, harus menaiki
beberapa undakan. Di lantai pertama terdapat sebuah pilar dan sebuah
prasasti yang ditandatangani Try Sutrisno. Naik ke lantai dua, akan
melihat birunya langit dan hijaunya pepohonan, karena lantai ini beratap
terbuka. Di lantai dua ini terdapat dua prasasti. Prasasti pertama
menjelaskan bahwa penetapan posisi geografis KM-0 Indonesia ini diukur
oleh pakar BPPT, sedangkan prasasti kedua menjelaskan bahwa penetapan
posisi geografis tugu itu dalam angka-angka.
Diseberang jalan tugu tersebut, terdapat sebuah batu penanda jarak berwarna kuning seperti biasa terlihat dipinggir jalan. Bedanya di batu tersebut tertulis angka nol. Hal yang tak lazim dijumpai pada batu penanda jarak lainnya. Disekeliling tugu tersebut terdapat pepohonan yang tertata rapi. Anda dapat duduk di halte yang tersedia di tempat itu, kemudian melayangkan pandangan ke arah Lautan Hindia. Berhubung Pulau Weh merupakan daratan paling ujung, maka tidak akan ada pulau penghalang pandangan hingga jauh ke laut lepas. Pemandangan dari atas bukit ini cantik sekali dengan latar laut membiru dan suara angin menderu.
Menjelang senja, wisatawan yang berkunjung ke tugu ini cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan mereka ingin menyaksikan proses terbenamnya matahari. Bola matahari warna jingga, kemudian berubah menjadi merah menyala di antara awan tipis, lantas tenggelam ke laut yang juga menjadi merah. Setelah itu, pemandangan akan berubah menjadi gelap dan hanya ada kerlip bintang di bentangan luas langit malam.
Berada di kilometer nol Indonesia akan memberikan sensasi yang berbeda bagi Anda. Sebagai bukti bahwa anda pernah berada di kilometer nol Indonesia, anda dapat meminta piagam ke Dinas Pariwisata Kota Sabang. Jika anda puas menikmati pesona Tugu Kilometer Nol Indonesia, anda dapat melanjutkan perjalanan ke obyek wisata lain yang ada di dekat tugu ini. Obyek wisata itu antara lain: Pantai Iboih, Pantai Gapang, Pantai Kasih, Pantai Pasir Putih, Pantai Sumur Tiga, Pantai Anontam, Pantai Tapak Gajah atau Pantai Lhung Angen. Bagi anda yang memiliki waktu luang juga bisa mendatangi Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Rondo dan Pulau Seulako. Semua keindahan obyek wisata tersebut akan makin membuat anda jatuh cinta dengan kota di ujung barat Indonesia ini.
Lokasi
Tugu Kilometer Nol berada dalam areal Hutan Wisata Sabang di Ujung Ba'u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.
Akses Menuju Lokasi
Tugu ini terletak sekitar 30 km ke arah barat dari Kota Sabang. Untuk mencapai Tugu Nol Kilometer dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dan akan memakan waktu sekitar 1 - 1,5 jam perjalanan. Bagi yang berangkat dari Banda Aceh, dapat naik kapal cepat Bahari Express seharga Rp. 50.000,00 untuk non AC, Rp. 60.000,00 untuk AC dan Rp. 70.000,00 untuk VIP. Dari pelabuhan Baloohan bisa naik taksi seharga Rp. 50.000,00 per orang atau mencarter mobil seharga Rp. 250.000,00 untuk sekali jalan sampai ke lokasi (data per Agustus 2008)
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Sebagai sebuah obyek wisata, Tugu Kilometer Nol sudah memadai. Disekitar tugu terdapat pepohonan yang berjajar rapi sebagai pelindung dari sengatan matahari saat duduk di halte. Bagi anda yang ingin bermalam, dapat menginap di losmen atau penginapan yang ada di Chapang, sekitar 7 km dari Tugu Kilometer Nol. Anda dapat menyewa cottage dengan kamar mandi dan ruang tamu seharga Rp. 200.000,00 - Rp. 300.000,00 per malam (data per Agustus 2008)
Diseberang jalan tugu tersebut, terdapat sebuah batu penanda jarak berwarna kuning seperti biasa terlihat dipinggir jalan. Bedanya di batu tersebut tertulis angka nol. Hal yang tak lazim dijumpai pada batu penanda jarak lainnya. Disekeliling tugu tersebut terdapat pepohonan yang tertata rapi. Anda dapat duduk di halte yang tersedia di tempat itu, kemudian melayangkan pandangan ke arah Lautan Hindia. Berhubung Pulau Weh merupakan daratan paling ujung, maka tidak akan ada pulau penghalang pandangan hingga jauh ke laut lepas. Pemandangan dari atas bukit ini cantik sekali dengan latar laut membiru dan suara angin menderu.
Menjelang senja, wisatawan yang berkunjung ke tugu ini cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan mereka ingin menyaksikan proses terbenamnya matahari. Bola matahari warna jingga, kemudian berubah menjadi merah menyala di antara awan tipis, lantas tenggelam ke laut yang juga menjadi merah. Setelah itu, pemandangan akan berubah menjadi gelap dan hanya ada kerlip bintang di bentangan luas langit malam.
Berada di kilometer nol Indonesia akan memberikan sensasi yang berbeda bagi Anda. Sebagai bukti bahwa anda pernah berada di kilometer nol Indonesia, anda dapat meminta piagam ke Dinas Pariwisata Kota Sabang. Jika anda puas menikmati pesona Tugu Kilometer Nol Indonesia, anda dapat melanjutkan perjalanan ke obyek wisata lain yang ada di dekat tugu ini. Obyek wisata itu antara lain: Pantai Iboih, Pantai Gapang, Pantai Kasih, Pantai Pasir Putih, Pantai Sumur Tiga, Pantai Anontam, Pantai Tapak Gajah atau Pantai Lhung Angen. Bagi anda yang memiliki waktu luang juga bisa mendatangi Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Rondo dan Pulau Seulako. Semua keindahan obyek wisata tersebut akan makin membuat anda jatuh cinta dengan kota di ujung barat Indonesia ini.
Lokasi
Tugu Kilometer Nol berada dalam areal Hutan Wisata Sabang di Ujung Ba'u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.
Akses Menuju Lokasi
Tugu ini terletak sekitar 30 km ke arah barat dari Kota Sabang. Untuk mencapai Tugu Nol Kilometer dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dan akan memakan waktu sekitar 1 - 1,5 jam perjalanan. Bagi yang berangkat dari Banda Aceh, dapat naik kapal cepat Bahari Express seharga Rp. 50.000,00 untuk non AC, Rp. 60.000,00 untuk AC dan Rp. 70.000,00 untuk VIP. Dari pelabuhan Baloohan bisa naik taksi seharga Rp. 50.000,00 per orang atau mencarter mobil seharga Rp. 250.000,00 untuk sekali jalan sampai ke lokasi (data per Agustus 2008)
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Sebagai sebuah obyek wisata, Tugu Kilometer Nol sudah memadai. Disekitar tugu terdapat pepohonan yang berjajar rapi sebagai pelindung dari sengatan matahari saat duduk di halte. Bagi anda yang ingin bermalam, dapat menginap di losmen atau penginapan yang ada di Chapang, sekitar 7 km dari Tugu Kilometer Nol. Anda dapat menyewa cottage dengan kamar mandi dan ruang tamu seharga Rp. 200.000,00 - Rp. 300.000,00 per malam (data per Agustus 2008)
2. TAMAN LAUT PULAU RUBIAH
Pesona Taman Laut Pulau Rubiah
Pulau
yang luas perairannya mencapai 2.600 ha ini menawarkan alam bawah laut
dan wisata bahari yang masih alami. Pulau ini dikenal sebagai surganya
taman laut, karena bentuknya yang seperti akuarium raksasa. Di dalamnya
terdapat berbagai macam jenis ikan tropis, terumbu karang, kerang
raksasa dan masih banyak lainnya. Terumbu karang disini terdiri dari
berbagai jenis, bentuk dan warna yang membentuk gugusan karang yang
menarik.Untuk menuju kawasan ini, bisa menempuh jalan darat atau
perairan menggunakan perahu nelayan. Jika menggunakan perahu, anda bisa
menumpang kapal yang sudah disediakan (disewakan) oleh warga setempat.
Kapal yang disediakan berupa speefboat atau kapal yang telah dilengkapi dengan kaca untuk melihat keindahan isi laut disekitar Pulau Rubiah. Harga sewa boat mulai dari Rp. 250.000,00 - Rp. 300.000,00 hingga kembali ke daratan di Ibioh. Jika berkelompok, tentu ongkos sewa boat tidak terlalu berat. Tiap boat bisa menampung 10 orang penumpang.
Bagi anda yang baru pertama kali ke Banda Aceh dan ingin menggunakan jalur perairan, anda bisa menuju ke Pelabuhan Ulee Lheue. Setiap harinya, dua kali feri cepat dan sekali feri lambat berangkat dari Banda Aceh ke Pelabuhan Baholan, Sabang. Feri kapal cepat berangkat sekitar pukul 09.30 WIB dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Untuk feri lambat, menghabiskan waktu sekitar 2 jam dengan jam keberangkatan 10.30 WIB. Untuk jalur darat, dapat menggunakan minibus umum untuk menuju ke Pantai Iboih sekitar 1 jam perjalanan dengan kondisi sudah beraspal. Setelah itu, anda bisa menyewa boat ke Rubiah dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Kapal yang disediakan berupa speefboat atau kapal yang telah dilengkapi dengan kaca untuk melihat keindahan isi laut disekitar Pulau Rubiah. Harga sewa boat mulai dari Rp. 250.000,00 - Rp. 300.000,00 hingga kembali ke daratan di Ibioh. Jika berkelompok, tentu ongkos sewa boat tidak terlalu berat. Tiap boat bisa menampung 10 orang penumpang.
Bagi anda yang baru pertama kali ke Banda Aceh dan ingin menggunakan jalur perairan, anda bisa menuju ke Pelabuhan Ulee Lheue. Setiap harinya, dua kali feri cepat dan sekali feri lambat berangkat dari Banda Aceh ke Pelabuhan Baholan, Sabang. Feri kapal cepat berangkat sekitar pukul 09.30 WIB dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Untuk feri lambat, menghabiskan waktu sekitar 2 jam dengan jam keberangkatan 10.30 WIB. Untuk jalur darat, dapat menggunakan minibus umum untuk menuju ke Pantai Iboih sekitar 1 jam perjalanan dengan kondisi sudah beraspal. Setelah itu, anda bisa menyewa boat ke Rubiah dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
3. PULAU WEH
Pesona Wisata Pulau Weh
Pulau
Weh merupakan pulau paling barat Pulau Sumatera, Indonesia. Di sekitar
pulau ini terdapat banyak pantai, diantaranya Pantai Kasih, Pantai Tapak
Gajah dan Pantai Sumur Tiga dengan keindahan pasir putihnya, Pantai
Ujong Kareung (Ujung Karang) yang sering digunakan sebagai tempat
memancing dan Pantai Anoi Itam (Pasir Hitam) dengan keindahan pasir
hitamnya. Dari sekian banyak pantai yang ada kegiatan wisata bahari yang
popular di Pulau Weh berada di Pantai Gapang dan Iboih yang banyak
dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebagai informasi, Kota
Sabang berada di pulau ini.
Pulau Weh atau sering juga disebut Pulau Sabang, memiliki keistimewaan beragam objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Seperti Pantai Iboih yang berada di Desa Iboih merupakan pantai yang paling popular yang berjarak sekitar 6 km dari Tugu KM-0 (Kilometer 0). Warna lautnya yang hijau menampilkan keindahan yang mempesona yang menjadi surga bagi para penyelam. Dari Iboih terlihat jelas panorama keindahan Pulau Rubiah, jaraknya sekitar 150 meter. Para wisatawan dapat berenang ke pulau tersebut, namun bagi wisatawan yang tidak dapat berenang tidak perlu khawatir karena disediakan tali tambang untuk tempat bergelayut di dalam laut hingga ke tengah. Luas Pulau Rubiah sekitar 2600 hektar, pulai ini terkenal dengan keindahan taman lautnya yang mendunia, setara dengan keindahan taman laut di Maladewa (Long Island), di perairan Maluku dan perairan Bunaken dan Busa Penida di Bali. Bahkan pulau ini dianggap lebih unggul karena memiliki keanekaragaman biodata laut, seperti tumbuhan ganggang terumbu karang, ikan bulu ayam, kima raksana dan ketam kelapa.
Pulau Weh atau sering juga disebut Pulau Sabang, memiliki keistimewaan beragam objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Seperti Pantai Iboih yang berada di Desa Iboih merupakan pantai yang paling popular yang berjarak sekitar 6 km dari Tugu KM-0 (Kilometer 0). Warna lautnya yang hijau menampilkan keindahan yang mempesona yang menjadi surga bagi para penyelam. Dari Iboih terlihat jelas panorama keindahan Pulau Rubiah, jaraknya sekitar 150 meter. Para wisatawan dapat berenang ke pulau tersebut, namun bagi wisatawan yang tidak dapat berenang tidak perlu khawatir karena disediakan tali tambang untuk tempat bergelayut di dalam laut hingga ke tengah. Luas Pulau Rubiah sekitar 2600 hektar, pulai ini terkenal dengan keindahan taman lautnya yang mendunia, setara dengan keindahan taman laut di Maladewa (Long Island), di perairan Maluku dan perairan Bunaken dan Busa Penida di Bali. Bahkan pulau ini dianggap lebih unggul karena memiliki keanekaragaman biodata laut, seperti tumbuhan ganggang terumbu karang, ikan bulu ayam, kima raksana dan ketam kelapa.
Lokasi
Pulau Weh berada sekitar 32 Km dari Banda Aceh, Ibu Kota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.
Akses Menuju Lokasi
Dari
Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Pulau Weh dapat dicapai dengan
menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dengan
harga tiket sebesar Rp. 75.000,00 untuk VIP (data per April 2007).
Apabila menggunakan transportasi udara dari Banda Aceh dapat ditempuh
dengan waktu sekitar 15 - 20 menit. Dari pantai Iboih pengunjung dapat
menikmati keindahan panorama bahari di Pulau Rubiah dengan menyewa speed boat sebesar
Rp. 200.000,00 (data Juni 2006) untuk mengelilingi pulau atau sekadar
untuk antar-jemput dan Iboih ke Rubiah dengan biaya sebesar Rp.
100.000,00 (data per Juni 2006). Di Iboih juga disediakan fasilitas sewa
peralatan sekali pakai, snorkeling sebesar Rp. 10.000,00 (data
per Juni 2006) dengan hanya membawa member jaminan kartu identitas.
Selain itu di Pantai Gapang operator diving terbesar yang
menyediakan fasilitas memandu ke lokasi penyelaman dengan biaya sebesar
US$ 20 (data per Juni 2006) maupun fasilitas kursus singkat bagi pemula
yang ingin menyelam dengan biaya sebesar US$ 225 (data per Juni 2006).
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Banyak terdapat akomodasi penginapan di sekitar Kota Sabang dan Pulau Rubiah.
4. BENTENG ANOI ITAM
Benteng Anoi Itam
Benteng bekas peninggalan penjajahan Jepang ini terletak diatas bukit Kota Atas Sabang yang kini menjadi bukti sejarah.
Dari
atas benteng ini kita dapat menikmati keindahan panorama Sabang.
Dinamakan Anoi Itam (pasir hitam) karena pasir pantainya berwarna
hitam.
Dimasa lalu benteng ini dijadikan sebagai tempat berlindung bagi pasukan Jepang. Banyak benteng Jepang tersebar di seluruh Pulau Weh ini dan menjadi alasan mengapa pulau ini dikenal sebagai "Kota Seribu Benteng". Benteng-benteng itu semuanya dibangun antara tahun 1942 dan 1945 yang dulunya saling terhubung melalui terowongan-terowongan yang sekarang ditutup karena alasan keamanan. Meski demikian, di Anoi Itam salah satu pantai yang ada di Sabang masih terdapat banyak benteng perlindungan dalam kondisi cukup baik.
Selain itu ada juga tempat benteng besar dengan banyak pintu masuk ke terowongan di Gunung Batu Bungalow Flamboyan di Lhong Angen dibangun dibekas lokasi kamp Jepang dan masih banyak peninggalan yang dapat ditemui. Konon, benteng ini juga disebut sebagai tempat yang sering dikunjungi oleh hantu-hantu Jepang. Benteng ini sempat menjadi tempat penyimpanan amunisi bagi armada Jepang.
Dimasa lalu benteng ini dijadikan sebagai tempat berlindung bagi pasukan Jepang. Banyak benteng Jepang tersebar di seluruh Pulau Weh ini dan menjadi alasan mengapa pulau ini dikenal sebagai "Kota Seribu Benteng". Benteng-benteng itu semuanya dibangun antara tahun 1942 dan 1945 yang dulunya saling terhubung melalui terowongan-terowongan yang sekarang ditutup karena alasan keamanan. Meski demikian, di Anoi Itam salah satu pantai yang ada di Sabang masih terdapat banyak benteng perlindungan dalam kondisi cukup baik.
Selain itu ada juga tempat benteng besar dengan banyak pintu masuk ke terowongan di Gunung Batu Bungalow Flamboyan di Lhong Angen dibangun dibekas lokasi kamp Jepang dan masih banyak peninggalan yang dapat ditemui. Konon, benteng ini juga disebut sebagai tempat yang sering dikunjungi oleh hantu-hantu Jepang. Benteng ini sempat menjadi tempat penyimpanan amunisi bagi armada Jepang.
5. DANAU ANEUK LAOT SABANG
Pesona Danau Aneuk Laot
Aneuk
Laot dalam nahasa Aceh berarti Anak Laut. Danau Aneuk Laot ini berada
di tengah-tengah kota Sabang dengan panorama yang indah untuk dinikmati
di siang hari, karena tempatnya sejuk dan bila senja tiba kita juga bisa
menikmati sunset yang mempesona dan jika malam tiba cahaya dari lampu-lampu dari atas bukit Kota Sabang meneranginya.
Danau ini merupakan sumber mata air bagi seluruh penduduk Pulau Weh.
Cara menuju lokasi yaitu bisa menggunakan kendaraan pribadi, sewa
ataupun transportasi umum.
6. PANTAI ANOI ITAM
Pesona Pantai Anoi Itam
Pantai
Anoi Itam adalah sebuah pantai yang terletak di Pulau Sabang. Anoi Itam
yang berarti pasir hitam ini tergolong sebagai salah satu pantai
terindah di Indonesia. Pantai ini cukup unik karena pasirnya yang
berwarna hitam tampak kontras dengan warna batu-batu yang ada
disekeliling pantai.
7. PANTAI GAPANG
Pesona Pantai Gapang
Pantai
Gapang berjarak sekitar 19 kilometer dari Kota Aceh. Di pantai ini
pengunjung disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Para wisatawan
umumnya menyempatkan diri untuk ber-snorkeling dan menyelam di
pantai Gampang. Karena alam lautnya masih sangat alami dan bersih,
sehingga wisatawan bisa leluasa melihat panorama bawah laut yang
menakjubkan.
8. PANTAI IBOIH
Pesona Pantai Iboih
Pantai
Iboih adalah pulau yang terletak di Kepulauan Weh. Pantai Iboih
merupakan salah satu onjek wisata alam yang paling sering menjadi tujuan
dan dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Kebanyakan yang datang ke
Pantai Iboih yaitu turis asing, dimana tempat ini adalah tempat surganya
snorkling dan juga diving. Kita juga dapat menikmati
panorama alamnya yang indah, banyak kegiatan wisata alam lain yang dapat
dilakukan disana, seperti wisata tirta antara lain berselancar, naik
sampan, berenang serta menyelam untuk menikmati alam bawah air dengan
keanekaragaman terumbu karang serta ikan-ikan karangnya yang indah.
Beberapa fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata antara lain: pondok-pondok penginapan di sekitar Iboih yang dibangun oleh masyarakat, shelter, MCK, masjid, kios cendera mata dan hotel yang terdapat di Gapang. Dari pantai Iboih wisatawan dapat mengunjungi pulau Rubiah yang terkenal dengan keindahan alam bawah taman lautnya.
Pantai Iboih berada di Kecamatan Sukakarya, Kotamadya Sabang. Kelurahan Iboih memiliki luas 15 KM persegi. Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh dengan jalan laut (kapal cepat) selama 45 menit dari Pelabuhan Ulee Lheue dan jalan darat selama 45 menit dari Pelabuhan Balohan menuju lokasi.
Dengan berkunjung ke pantai Iboih kita akan mendapatkan sensasi tersendiri. Air laut disini dari jauh akan terlihat biru, namun jika perhatikan lebih dekat beningnya air ini membuat pikiran jadi tenang.
Beberapa fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata antara lain: pondok-pondok penginapan di sekitar Iboih yang dibangun oleh masyarakat, shelter, MCK, masjid, kios cendera mata dan hotel yang terdapat di Gapang. Dari pantai Iboih wisatawan dapat mengunjungi pulau Rubiah yang terkenal dengan keindahan alam bawah taman lautnya.
Pantai Iboih berada di Kecamatan Sukakarya, Kotamadya Sabang. Kelurahan Iboih memiliki luas 15 KM persegi. Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh dengan jalan laut (kapal cepat) selama 45 menit dari Pelabuhan Ulee Lheue dan jalan darat selama 45 menit dari Pelabuhan Balohan menuju lokasi.
Dengan berkunjung ke pantai Iboih kita akan mendapatkan sensasi tersendiri. Air laut disini dari jauh akan terlihat biru, namun jika perhatikan lebih dekat beningnya air ini membuat pikiran jadi tenang.
9. PANTAI KASIH
Pesona Pantai Kasih
Pantai
Kasih merupakan pantai berpasir putih yang letaknya dekat dengan pusat
Kota Sabang. Karena letaknya tidak jauh dari Pusat Kota Sabang,
masyarakat setempat sering menikmati waktu sore hari untuk sekedar
berjalan-jalan disekitar pantai ini. Jika diakhir pekan ataupun hari
libur, pantai ini juga banyak dikunjungi warga setempat. Disekitar
pantai ini juga terdapat perumahan penduduk.
10. PANTAI SUMUR TIGA
Pesona Pantai Sumur Tiga
Pantai
Sumur Tiga merupakan pantai indah yang terletak di desa Ie Meulee,
Pulau Weh. Pantai yang berpasir putih dengan panorama alam yang begitu
mempesona. Pantai ini banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun
wisatawan asing, selain itu banyak olahraga pantai yang disediakan
seperti diving dan snorkling. Banyaknyaknya fasilitas yang ditawarkan membuat pantai ini banyak dikunjungi wisatawan.
11. PEMANDIAN AIR PANAS SABANG
Kawasan
perairan laut Sabang, menyimpan sumber air panas dan kerap dijadikan
sebagai salah satu lokasi pemandian bagi wisatawan mancanegara (wisman).
Lokasi sumber air panas di perairan Seru Ie dan Peria Laot sebenarnya
sudah ada sejak puluhan tahun lalu, namun tidak banyak masyarakat yang
mengetahuinya.
Lokasi pemandian sumber air panas ini agak jauh dari jalan raya dan hanya bisa dilihat jika kita mengitari perairan dengan kapal. Sumber air panas itu berbentuk gelembung yang keluar dari dasar laut. Sementara di kaki gunung yang berbatasan langsung dengan perairan laut kawasan Seru Ie, juga terlihat kepulan asap kecil yang keluar daru batu. Para turis kerap menjadikan lokasi sumber air panas ini untuk mandi, setelah mereka menyelam di perairan kawasan Gapang dan Pulo Seulako.
Gelembung air panas di dasar laut bisa membuat telur ayam masak. Oleh karena itu tidak ada warga yang berani menyelam di dasar laut tersebut.
Lokasi pemandian sumber air panas ini agak jauh dari jalan raya dan hanya bisa dilihat jika kita mengitari perairan dengan kapal. Sumber air panas itu berbentuk gelembung yang keluar dari dasar laut. Sementara di kaki gunung yang berbatasan langsung dengan perairan laut kawasan Seru Ie, juga terlihat kepulan asap kecil yang keluar daru batu. Para turis kerap menjadikan lokasi sumber air panas ini untuk mandi, setelah mereka menyelam di perairan kawasan Gapang dan Pulo Seulako.
Gelembung air panas di dasar laut bisa membuat telur ayam masak. Oleh karena itu tidak ada warga yang berani menyelam di dasar laut tersebut.
12. SABANG HILL
Pesona Sabang Hill
Hotel
Sabang Hill merupakan salah satu yang menjadi kebanggaan masyarakat di
daerah paling ujung barat Sumatera (Pulau Weh). Hotel yang berada di
atas bukit dan menghadap ke laut lepas itu, saat ini menjadi bangunan
kosong yang tidak melakukan kegiatan apa-apa.
13. MAKAM MERBABU
Taman
makam besar di Kota Atas terletak hanya sekitar 20 menit berjalan kaki
dari pusat Kota Sabang, disini umat Islam, Kristen dan Budha yang
berasal dari Indonesia, Cina, Jepang, Belanda, Perancis dan masih banyak
lagi negara lainnya dimakamkan berdampingan. Orang kaya dimakamkan
berdampingan dengan orang miskin, putri raja Batak beristirahat diantara
orang Belanda, seorang Raden bangsawan Jawa dimakamkan disebelah
seorang petualang. Ukiran di pemakaman ini menceritakan kisah tentang
Sabang yang mengagumkan.
Di Keunekai, dekat Pantai Pasir Putih terdapat sebuah kolam kecil yang dialiri sumber mata air panas yang memungkinkan kita berendam dengan nyaman dan santai. Mata air panas terlihat dari kalan saat kita datang dari Keunekai dan kita perlu belok ke kiri untuk menuju sana. Jalan disebelah kanannya akan membawa kita menuju ke Pantai Pasir Putih.
Di Keunekai, dekat Pantai Pasir Putih terdapat sebuah kolam kecil yang dialiri sumber mata air panas yang memungkinkan kita berendam dengan nyaman dan santai. Mata air panas terlihat dari kalan saat kita datang dari Keunekai dan kita perlu belok ke kiri untuk menuju sana. Jalan disebelah kanannya akan membawa kita menuju ke Pantai Pasir Putih.
0 komentar:
Post a Comment