Banda Aceh - Berbagai spekulasi pada pelantikan terhadap 442 eselon pemerintah aceh. Dibalik ini semua karena sabotase oknum yang tidak bertanggung jawab. Ketika saat itu beliau sedang berada di kuala lumpur dalam hal cuti kerja
Dia mengirim surat elektronik kepada media, terkait pelantikan para pejabat eselon II, III, dan IV pada 5 Februari lalu yang memunculkan polemik.
Namun kali sangat dibahas khalayak ramai adanya PNS yang sudah meninggal lama naik jabatan di Biro Humas Setda Aceh.
Selain itu ada PNS yang pernah ditangkap karena kasus mesum, diberi jabatan strategis di Badan Pendidikan dan Pemberdayaan Dayah (BPPD), sebuah instansi khusus di Aceh yang bertugas mengurusi pondok pesantren.
Zaini mengatakan pengetikan Surat Keputusan pelantikan itu menandakan adanya tindakan sabotase oleh beberapa oknum, hal ini diketahuinya empat jam setelah pelantikan dilaksanakan.
"Berdasarkan hasil investigasi tim internal yang saya bentuk. Saya telah mengetahui apa yang melatarbelakangi kejadian dimaksud, namun saya tidak ingin berburuk sangka dengan menyatakan ini mengandung unsur politik. Secara administrasi Kepegawaian, saya akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum para pelaku sabotase tersebut," ujarnya.
Sayangnya Zaini tak merincikan secara jelas pihak mana atau instansi mana yang dituduh menyabotase SK itu. Zaini hanya meminta rakyat Aceh tetap tenang, bersabar, dan menyerahkan diri kepada Allah. "Akhirnya kepada Allah jualah kita berserah diri dan bertawakkal," katanya.
Zaini menjelaskan keberadaannya di Kuala lumpur untuk keperluan operasi istrinya yang sudah lama direncanakan. Namun, dia mengaku tetap memantau perkembangan Aceh.
"Mengenai Informasi bahwa saya akan mempercepat cuti karena adanya sabotase terhadap pelantikan eselon II, III dan IV sama sekali tidak benar " Ungkap zaini.
Dia mengirim surat elektronik kepada media, terkait pelantikan para pejabat eselon II, III, dan IV pada 5 Februari lalu yang memunculkan polemik.
Namun kali sangat dibahas khalayak ramai adanya PNS yang sudah meninggal lama naik jabatan di Biro Humas Setda Aceh.
Selain itu ada PNS yang pernah ditangkap karena kasus mesum, diberi jabatan strategis di Badan Pendidikan dan Pemberdayaan Dayah (BPPD), sebuah instansi khusus di Aceh yang bertugas mengurusi pondok pesantren.
Zaini mengatakan pengetikan Surat Keputusan pelantikan itu menandakan adanya tindakan sabotase oleh beberapa oknum, hal ini diketahuinya empat jam setelah pelantikan dilaksanakan.
"Berdasarkan hasil investigasi tim internal yang saya bentuk. Saya telah mengetahui apa yang melatarbelakangi kejadian dimaksud, namun saya tidak ingin berburuk sangka dengan menyatakan ini mengandung unsur politik. Secara administrasi Kepegawaian, saya akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum para pelaku sabotase tersebut," ujarnya.
Sayangnya Zaini tak merincikan secara jelas pihak mana atau instansi mana yang dituduh menyabotase SK itu. Zaini hanya meminta rakyat Aceh tetap tenang, bersabar, dan menyerahkan diri kepada Allah. "Akhirnya kepada Allah jualah kita berserah diri dan bertawakkal," katanya.
Zaini menjelaskan keberadaannya di Kuala lumpur untuk keperluan operasi istrinya yang sudah lama direncanakan. Namun, dia mengaku tetap memantau perkembangan Aceh.
"Mengenai Informasi bahwa saya akan mempercepat cuti karena adanya sabotase terhadap pelantikan eselon II, III dan IV sama sekali tidak benar " Ungkap zaini.
0 komentar:
Post a Comment