BANDA ACEH – Acara car free day Banda Aceh hari ini digelar bersamaan dengan peringatan Hari Toleransi Internasional, Minggu, 18 November 2012.
Untuk memperingati hari toleransi tersebut ada 20 komunitas yang memeriahkan acara car free day di Simpang Lima Banda Aceh. Salah satunya adalah perkumpulan Tionghoa HAKKA Banda Aceh.
Kho Khie Siong atau Aky, ketua umum Perkumpulan HAKKA kepada ATJEHPOST mengatakan kehadiran mereka di acara tersebut adalah untuk mengikuti karnaval sekaligus pawai pada acara solidaritas Aceh.
"Di hari solidaritas perdamaian ini, kita dari perkumpulan Chinese bisa ikut berpartisipasi dan bisa menampilkan kebudayaan dari Chinese," ujarnya.
Dia juga mengatakan ada barongsai yang akan ditampilkan dalam pawai nanti, juga ada baju adat Chinese dan tokoh-tokoh legenda dari Aceh.
Di perkumpulan HAKKA ini bukan hanya orang Chinese juga ada orang Aceh dari berbagai lintas agama. Dia juga mengatakan perkumpulan HAKKA ini terbuka untuk siapa saja.
"Siapa saja, baik itu orang Aceh ataupun yang berbeda agama, boleh gabung di perkumpulan ini," ujarnya. Saat berita ini diturunkan pada pukul 09.05 wib petunjukan barongsai sedang berlangsung. Menariknya pertunjukan tersebut dikolaborasikan dengan tari seudati. Aky mengharapkan semua kebudayaan yang ada di Aceh bisa berkumpul dengan adat dan budaya serta agama yang berbeda. [AtjehPost]
Untuk memperingati hari toleransi tersebut ada 20 komunitas yang memeriahkan acara car free day di Simpang Lima Banda Aceh. Salah satunya adalah perkumpulan Tionghoa HAKKA Banda Aceh.
Kho Khie Siong atau Aky, ketua umum Perkumpulan HAKKA kepada ATJEHPOST mengatakan kehadiran mereka di acara tersebut adalah untuk mengikuti karnaval sekaligus pawai pada acara solidaritas Aceh.
"Di hari solidaritas perdamaian ini, kita dari perkumpulan Chinese bisa ikut berpartisipasi dan bisa menampilkan kebudayaan dari Chinese," ujarnya.
Dia juga mengatakan ada barongsai yang akan ditampilkan dalam pawai nanti, juga ada baju adat Chinese dan tokoh-tokoh legenda dari Aceh.
Di perkumpulan HAKKA ini bukan hanya orang Chinese juga ada orang Aceh dari berbagai lintas agama. Dia juga mengatakan perkumpulan HAKKA ini terbuka untuk siapa saja.
"Siapa saja, baik itu orang Aceh ataupun yang berbeda agama, boleh gabung di perkumpulan ini," ujarnya. Saat berita ini diturunkan pada pukul 09.05 wib petunjukan barongsai sedang berlangsung. Menariknya pertunjukan tersebut dikolaborasikan dengan tari seudati. Aky mengharapkan semua kebudayaan yang ada di Aceh bisa berkumpul dengan adat dan budaya serta agama yang berbeda. [AtjehPost]
0 komentar:
Post a Comment