Cerita Srici membelah belantara ekstrem Aceh

HOBI otomotif membawanya masuk dalam dunia petualangan sebagai offroader. Namanya Toto Widyarto. Pria asal Jawa Timur yang tinggal Jakarta ini salah seorang official Indonesia Off-Road Expedition Aceh-Sumut 2013. “Saya sudah 10 tahun ikut dalam dunia offroad,” ujar Toto kepada The Atjeh Times, Kamis pekan lalu.

Ia kerap mengikuti kompetisi adventure dan country road adventure. Kompetisi adventure berlangsung di satu lokasi. “Sementara country road adventure, dilakukan dari satu titik tertentu dan finish di titik lain,” ujar Toto. Ajang kali ini kategori country road.

Untuk kompetisi adventure, Toto memakai Jeep Wrangler. Sedangkan untuk kegiatan di Aceh, ia membawa Jeep Cherokee Limited 4.000 cc. “Itu mobil saya,” tunjuknya ke sebuah Jeep Cherokee yang terparkir di workshop PT Dunia Barusa, di kawasan Batoh, Banda Aceh.

Mobil bernomor lambung 26 dalam balutan tiga warna itu terlihat gahar. Toto mengklaim mobilnya sudah berpengalaman dalam berbagai medan. “Medan paling ekstrem yang pernah saya alami itu di Kalimantan. Tapi menurut hasil tim survei kemarin, medan Aceh lebih ekstrem lagi.”

Kembali ke ceritanya tentang mobil, ia berujar “Itu mobilnya saya juluki Srici, kepanjangan dari special rainbow cake,” katanya sambil terbahak. “Srici itu jangan salah tulis ya, hurufnya. Ini nih, saya tulis aja,” ujar Toto sembari menulis nama julukan mobilnya. Sembari berguyon, ia mengatakan tak mau julukan itu diterjemahkan dalam bahasa Aceh.

Toto sudah memakai Srici sejak 2005. Hingga kini, ia terus setia merawat Srici. Pada mesin, Toto memakai Dastek Piggyback. Untuk lift kits atau “kaki-kaki” mobil, ia memakai King Koil. Sedangkan pelek mobil, Toto memodifikasi peleknya dengan American Will dan dipasangkan ban ukuran 32 inci. Selain itu juga memodifikasi beberapa bagian bemper depan dan belakang.

Untuk off-road, kata dia, penentuan spesifikasi tambahan pendukung mobil hal terpenting. “Tapi dari berbagai speck-up pendukung itu, winch (mesin derek) yang paling vital.” Ia kini siap membawa Srici ke pedalaman Aceh. [Sumber]