Banda Aceh - Komunitas Antikorupsi Aceh mulai melahirkan strategi baru dalam pendidikan antikorupsi kepada masyarakat dengan membuka pojok antikorupsi di Kedai Kopi JeepKupi, Bathoh. Pojok Antikorupsi ini merupakan inisiasi dari Sekolah Anti Korupsi Aceh yang merupakan sekolah dibawah GeRAK Aceh, diluncurkan oleh Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Farhan Hamid, Jum’at (23/11)malam.
Dalam kesempatan itu, turut hadir aktivis antikorupsi di GeRAK Aceh seperti Neneng Indriyati, Isra Safril, Hayatuddin dan Satria Sagita.
Kepala Sekolah Anti Korupsi Aceh, Suhendri mengungkapkan, pojok itu akan terus hadir saban Sabtu sore dengan diskusi berbagai topik khususnya terkait antikorupsi dan advokasi anggaran publik.
"Kita akan terus memberikan inovasi dalam pembelajaran kepada siswa Sekolah Anti Korupsi Aceh," katanya.
Dalam sambutannya, Farhan me-nyampaikan sangat senang dan apresiasi melihat upaya pencegahan korupsi di Aceh yang dilahirkan dari sebuah LSM.
"Sekolah seperti ini harus terus bertahan ke depan, guna memberikan kontribusi dalam bernegara," kata Farhan Hamid yang juga Anggota DPD RI asal Aceh.
Ditambahkan, dirinya mendorong masyarakat dalam hal ini komunitas Sekolah Anti Korupsi Aceh untuk ikut mencegah korupsi dan bersinergi dengan komitmen pemerintahan baru Aceh di bawah pimpinan Gubernur Zaini Ab-dullah.
"Partisipasi masyarakat dalam men-dorong pencegahan korupsi dapat menjadi salah satu terobosan baru untuk me-wujudkan aceh yang lebih baik," ungkap Farhan.
Koordinator GeRAK Aceh, As-khalani menyatakan pihaknya memberikan kepercayaan penuh kepada Sekolah Anti Korupsi Aceh untuk bisa terus berkarya guna lahir kader-kader baru antikorupsi. "Nongkrong di warkop sekarang bisa kita jadikan ajang diskusi untuk melawan korupsi di Aceh," jelasnya. [Analisa]
Dalam kesempatan itu, turut hadir aktivis antikorupsi di GeRAK Aceh seperti Neneng Indriyati, Isra Safril, Hayatuddin dan Satria Sagita.
Kepala Sekolah Anti Korupsi Aceh, Suhendri mengungkapkan, pojok itu akan terus hadir saban Sabtu sore dengan diskusi berbagai topik khususnya terkait antikorupsi dan advokasi anggaran publik.
"Kita akan terus memberikan inovasi dalam pembelajaran kepada siswa Sekolah Anti Korupsi Aceh," katanya.
Dalam sambutannya, Farhan me-nyampaikan sangat senang dan apresiasi melihat upaya pencegahan korupsi di Aceh yang dilahirkan dari sebuah LSM.
"Sekolah seperti ini harus terus bertahan ke depan, guna memberikan kontribusi dalam bernegara," kata Farhan Hamid yang juga Anggota DPD RI asal Aceh.
Ditambahkan, dirinya mendorong masyarakat dalam hal ini komunitas Sekolah Anti Korupsi Aceh untuk ikut mencegah korupsi dan bersinergi dengan komitmen pemerintahan baru Aceh di bawah pimpinan Gubernur Zaini Ab-dullah.
"Partisipasi masyarakat dalam men-dorong pencegahan korupsi dapat menjadi salah satu terobosan baru untuk me-wujudkan aceh yang lebih baik," ungkap Farhan.
Koordinator GeRAK Aceh, As-khalani menyatakan pihaknya memberikan kepercayaan penuh kepada Sekolah Anti Korupsi Aceh untuk bisa terus berkarya guna lahir kader-kader baru antikorupsi. "Nongkrong di warkop sekarang bisa kita jadikan ajang diskusi untuk melawan korupsi di Aceh," jelasnya. [Analisa]
0 komentar:
Post a Comment