Aceh pada zaman kerajaan di bawah
kepemimpinan kesultanan. Kesultanan Aceh berdiri menjelang keruntuhan kerajaan
Samudera Pasai dengan dengan Sultan pertamanya, Sultan Ali Mughayat Syah
(1496-1528).
Dalam sejarahnya yang panjang itu
(1496-1903), Kesultanan Aceh mengalami masa keemasan pada masa kepemimpinan
Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada masa kepemimpinannya, Aceh telah
berhasil memukul mundur kekuatan Portugis dari selat Malaka. Kesultanan Aceh
telah mengukir masa lampaunya dengan begitu megah dan menakjubkan, terutama
karena kemampuannya dalam mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer,
komitmennya dalam menentang imperialisme bangsa eropa, sistem pemerintahan yang
teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan,
hingga kemampuannya dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara
lain.
Pada tahun 1641 Kesultanan Aceh
mengalami kemunduran yang bermula sejak kemangkatan Sultan Iskandar Tsani.
Kemundurannya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah makin
menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka, ditandai
dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Deli dan Bengkulu kedalam pangkuan
penjajahan Belanda. Faktor penting lainnya ialah adanya perebutan kekuasaan
diantara pewaris tahta kesultanan. [Sumber]
0 komentar:
Post a Comment