India - Sebuah pengadilan di wilayah utara India yang terpencil telah melarang tradisi pengurbanan hewan untuk keperluan keagamaan karena menganggap praktik itu sebagai sebuah perbuatan barbar.
 |
| Ilutrasi. Anak di India Membawa Qurbannya | Dok. asysyaakiriin-pondokbambu.blogspot.com |
Pengadilan Tinggi Himachal Pradesh telah meminta kepolisian dan pejabat lainnya untuk menegakkan perintah pengadilan ini untuk menghentikan pengurbanan hewan khususnya kambing di kuil-kuil Hindu di negara bagian itu.
"Tak ada lagi orang yang mengorbankan hewan di tempat ibadah. Sudah ribuan hewan dikorbankan setiap tahun atas nama pemujaan agama," demikian hakim saat membacakan vonisnya.
"Pengorbanan mengakibatkan rasa rakit dan penderitaan bagi hewan tak berdosa. Tidak dibenarkan mengorbankan hewan demi pemujaan keagamaan dengan cara barbar seperti ini," lanjut pengadilan.
Majelis hakim juga mempertanyakan alasan pengurbanan hewan dan mengatakan ritual seperti itu harus diganti di era modern seperti saat ini. Keputusan pengadilan ini merupakan hasil dari petisi yang diajukan para aktivis hak-hak binatang yang tentu saja menyambut baik keputusan ini.
"Kami menyambut baik larangan ini karena mengakhiri kekejaman terhadap hewan yang sudah berlangsung berabad-abad atas nama agama," kata aktivis setempat, Rajeshwar Negi.
Meski pengadilan sudah memutuskan, namun anggota parlemen Maheshwar Singh masih membela praktik pengurbanan hewan. Dia mengatakan, keputusan pengadilan ini bertentangan dengan keyakinan dan budaya yang sudah dijalankan sejak lama.
Kambing dan terkadang domba kerap dikurbankan di kuil-kuil Hindu di awal musim dingin di Himachal Pradesh, yang bertujuan untuk menyenangkan para dewa Hindu.
Hewan kurban secara simbolis diberikan kepada para dewa meski pada akhirnya daging hewan itu dibawa pulang penduduk untuk dimakan selama musim dingin menggigit di negara bagian yang terletak di pegunungan Himalaya itu. /*serambinews
"Tak ada lagi orang yang mengorbankan hewan di tempat ibadah. Sudah ribuan hewan dikorbankan setiap tahun atas nama pemujaan agama," demikian hakim saat membacakan vonisnya.
"Pengorbanan mengakibatkan rasa rakit dan penderitaan bagi hewan tak berdosa. Tidak dibenarkan mengorbankan hewan demi pemujaan keagamaan dengan cara barbar seperti ini," lanjut pengadilan.
Majelis hakim juga mempertanyakan alasan pengurbanan hewan dan mengatakan ritual seperti itu harus diganti di era modern seperti saat ini. Keputusan pengadilan ini merupakan hasil dari petisi yang diajukan para aktivis hak-hak binatang yang tentu saja menyambut baik keputusan ini.
"Kami menyambut baik larangan ini karena mengakhiri kekejaman terhadap hewan yang sudah berlangsung berabad-abad atas nama agama," kata aktivis setempat, Rajeshwar Negi.
Meski pengadilan sudah memutuskan, namun anggota parlemen Maheshwar Singh masih membela praktik pengurbanan hewan. Dia mengatakan, keputusan pengadilan ini bertentangan dengan keyakinan dan budaya yang sudah dijalankan sejak lama.
Kambing dan terkadang domba kerap dikurbankan di kuil-kuil Hindu di awal musim dingin di Himachal Pradesh, yang bertujuan untuk menyenangkan para dewa Hindu.
Hewan kurban secara simbolis diberikan kepada para dewa meski pada akhirnya daging hewan itu dibawa pulang penduduk untuk dimakan selama musim dingin menggigit di negara bagian yang terletak di pegunungan Himalaya itu. /*serambinews
0 komentar:
Post a Comment