Kota Lhokseumawe adalah sebuah kota di Provinsi Aceh yang berada di pertengahan jalur timur Sumatera, persisnya di antara Kota Banda Aceh dan Kota Medan (Provinsi Sumatera Utara), sehingga kota ini menjadi jalur distribusi dan perdagangan yang sangat penting bagi Aceh. Secara
geografis, Kota Lhokseumawe terletak di sebelah utara yang berbatasan
dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kecamatan Kuta Makmur
(Kabupaten Aceh Utara), sebelah barat dengan Kecamatan Dewantara
(Kabupaten Aceh Utara) dan sebelah timur dengan Kecamatan Syamtalira
Bayu (Kabupaten Aceh Utara).
Kata
Lhokseumawe berasal dari kata "Lhok" dan "Seumawe". Lhok artinya
dalam, teluk, palung laut, dan Seumawe artinya air yang berputar-putar
atau pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan
sekitarnya.
Terdapat
beberapa objek wisata alam dan budaya/spiritual unggulan di daerah
ini. Objek wisata alam yang meliputi wisata pantai atau bahari terdiri
dari pantai Reuleung Manyang, Pantai Ujong Blang Bireuen, Pantai Dakuta
Bungkah, Pantai Pusong Desa Pusong Dewantara, Pantai Ujong Blang
Lhokseumawe, Pantai Sawang, Pantai Meuraksa dan Pantai Ulee Rubek.
Pantai
Ujong Blang merupakan salah satu pantai di Kota Lhokseumawe yang cukup
terkenal dan selalu menarik pengunjung setempat untuk melakukan
kegiatan wisata. Pantai Ujong Blang terhampar dari muara sungai Cunda
(Kuala Cangkoi) yang meliputi empat wilayah desa: Desa Ujong Blang,
Ulee Jalan, Hagu Barat Laut, dan Desa Hagu Tengah.
Pantai
Ujong Blang merupakan salah satu pantai yang sangat terkenal di daerah
ini dengan pemandangan matahari terbit yang terdapat di pantai ini
dengan pesona dan nuansa tersendiri. Pengunjung akan disuguhkan
pemandangan alam dan kegiatan nelayan sehari-hari dengan latar belakang
pabrik pencairan gas PT. Arun di kejauhan.
Beberapa
Sungai indah juga menjadi unggulan di daerah yang senantiasa menarik
wisatawan untuk menikmatinya, seperti Pemandian Krueng Batee Ilik,
Pemandian Krueng Simpo, Pemandian Krueng sawang, Irigasi Teupin Manee,
irigasi Pante Lhong, Air Terjun Seumirah, Air Terjun Blang Kolam, Cot
Panglima Jeumpa.
Sementara,
objek wisata budaya/spiritual meliputi Rumah Adat Tgk. Awe Geutah, Goa
Jepang Desa Blang Panyang Muara Dua, Makam Malikussaleh, Makam 44 Desa
Beringin Samudera, Makam Sultan Nahrisyah, Makam Sidi Abdullah
Tajulnilah, Makam Tgk. Batee Bale, Makam Said Syarif, Makam Perdana
Menteri, Makam Pahlawan 44, Rumah Adat Cut Meutia, Tugu Perjuangan Batee
Ilik, Makam Putro Neng, Makam Tgk. Chik Ditunong, Museum Malikussaleh,
Makam Raja Muhammad, Makam Raja Syuhada Cot Pling, Makam Naina Husam
Al-din, Makam Tgk. Syarif, Makam Tgk. Saleh Salihin, Makam Maulana
Abdurrahman Al-Fasi, Makam Ratu Al'Ala Binti Malikul Dhahir.
1. PANTAI UJONG BLANG
Pantai Ujong Blang adalah
salah satu dari beberapa pantai yang berada di Kota Lhokseumawe yang
cukup terkenal. Pantai Ujong Blang terhampar dari muara sungai Cunda (kuala cangkoi) yang meliputi empat wilayah desa, yaitu Desa Ujong Blang, Ulee Jalan, Hagu Barat Laut danDesa Hagu Tengah.
Pesona Pantai Ujong Blang
Objek
wisata Pantai Ujong Blang dinamakan berdasarkan desa dimana pantai ini
berada. Arti "Ujong Blang" sendiri dalam bahasa Aceh adalah "ujong" berarti ujung dan "blang "berarti sawah atau hamparan kebun kosong. Karena pada awalnya, wilayah Lhokseumawe terdiri dari areal sawah, rawa dan tanah kosong.
2. PULAU SEUMADU
Pesona Pulau Seumadu
Pulau Seumadu terletak
di Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Lokasi wisata pulau seumadu
ini berada sekitar 10 kilometer arah timur Kota Lhokseumawe. Jika sampai
di depan komplek perumahan PT. Arun, maka berbeloklah ke kiri dan Ikuti
jalan tersebut. Sekitar 100
meter dari Jalan Medan - Banda Aceh, tepat didepan Kompleks PT. Arun,
akan dapat ditemui lokasi wisata pantai tersebut.
Pantai Meuraksa
Pesona wisata Pantai Meuraksa dulunya adalah sebuah objek wisata yang sangat indah,
tetapi setelah tsunami, pantai Meuraksa menjadi tidak terawat. Pantai
Meuraksa ini berlokasi di kawasan Kecawatan Blang Magat, Kota
Lhokseumawe.
4. PANTAI RANCONG
5. PANTAI REKLAMASI PUSONG
Pesona Pantai Rancong
Pantai
Rancong yang bersebelahan dengan Pulau Seumadu merupakan objek wisata
alam yang berada di Aceh tepatnya di Kota Lhokseumawe. Keindahan pantai
ini dapat memukau wisatawan asing maupun domestik, apalagi pada saat
hari libur tiba sangat ramai pengunjungnya, terlebih untuk akhir pekan
berkumpul bersama keluarga akan lebih menyenangkan.
5. PANTAI REKLAMASI PUSONG
Pesona Pantai Reklamamsi Pusong
Pantai
Reklamasi Pusong adalah pantai yang berada di Pulau Pusong, tetapi
disebabkan oleh abrasi dan pengerukan pasir, pantai ini menjadi tidak
terawat, sehingga luas pantai yang berada di Pusong menjadi terasa
kecil. Pulau Pusong sendiri yang awalnya sangat luas, kini luasnya hanya
sekitar 6 hektare dan dihuni sekitar 8000 jiwa.
6. KRUENG CUNDA
Pesona Krueng Cunda Lhokseumawe
Krueng Cunda adalah aliran laut yang memisahkan daratan Lhokseumawe dengan daratan Pulau Sumatera. Namanya berasal dari bahasa Aceh "Krueng" artinya sungai dan "Cunda" adalah nama wilayah yang dialiri sungai ini. Krueng Cunda sebenarnya adalah selat, bukan sungai.
Krueng Cunda ini dijadikan tempat budidaya ikan air asin oleh penduduk sekitar, karena selain airnya cukup bersih juga tidak ada ombak atau riak besar yang dapat merusak keramba atau penampungan ikan milik penduduk yang rata-rata terbuat dari kayu dan bambu.
7. MUSEUM MALIKUSSALEH
Museum Malikussaleh yang terletak di tengah Kota Lhokseumawe ini mengoleksi benda-benda bersejarah peninggalan abad VIII. Museum ini menyimpan 500 jenis benda tradisional dan artefak sejarah. Selain itu, museum yang beralamatkan di jalan Mayjend T. Hamzah Bendahara, Kota Lhokseumawe juga mengoleksi mata uang dirham: yaitu mata uang dari emas yang berfungsi sebagai alat pembayaran masa kerajaan Aceh Darussalam. Selain itu, museum yang dikelola oleh Yayasan Malussaleh itu pun mengoleksi 1.050 buku, 50 kitab dan 20 hikayat perang sabil.
8. Makam Putroe Neng
Makam Putroe Neng (Nian Nio Lian Khi)
Makam Putroe Neng berada di Blang Puloe, Kota Lhokseumawe. Aslinya beliau bernama Nian Nio Lian Khi, yaitu seorang komandan perang wanita yang berasal dari Cina. Konon Nian Nio Lian Khi dikalahkan oleh pasukan Meurah Johan yang dipimpin seorang ulama yang berasal dari kerajaan Pereulak dimana pada saat itu mereka berada di Indra Purba yang bercocok tanam di daerah Maprai (sekarang daerah Sibreh) dan mereka membuka kebun lada dan merica. Setelah kalah, Jenderal Nian Nio Lian Khi masuk Islam dan diberi gelar Putroe Neng.
9. Makam Teuku Cik Di Tunong
Teuku Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Teuku Cik Di Tunong adalah pahlawan yang melakukan perlawanan terhadap Belanda yang juga merupakan suami dari seorang Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia. Namun pada bulan Maret 1905, Teuku Cik Di Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Cik Di Tunong berpesan pada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.
10. BUKET GUHA
Merupakan gua peniggalan Jepang.
0 komentar:
Post a Comment