Headlines News :
Home » , » Beberapa Bukti Warisan Bersejarah Islam Terakhir di Mekah-Madinah Segera dihancurkan

Beberapa Bukti Warisan Bersejarah Islam Terakhir di Mekah-Madinah Segera dihancurkan

Written By Unknown on Sunday, August 18, 2013 | 3:17:00 AM

Warisan sejarah Islam terakhir di Arab Saudi sedang dihancurkan dengan dalih renovasi dan proyek perluasan.

Surat kabar Al Akhbar, Lebanon sebagaimana dikutip TV Alalam, Rabu (30/1) dalam sebuah artikel yang ditulis Nahed Hattar, menulis, Arab Saudi memutuskan untuk menghancurkan makam suci Rasulullah Saw dan tiga masjid bersejarah di kota Madinah Munawaroh.

Penghancuran Yang dilakukan \ indonesian.irib.ir

Keputusan itu membuat warisan bersejarah Islam terkahir terancam hilang digantikan gedung-gedung baru. Masyarakat Saudi menganggap perusakan makam Nabi Muhammad Saw dilakukan dengan alasan proyek perluasan dan pembangunan masjid besar. Tempat-tempat bersejarah Islam lebih banyak terdapat di kota Mekah, dan penghancuran tempat-tempat itu juga dilakukan dengan alasan yang sama, pembangunan masjid-masjid besar, gedung-gedung pencakar langit dan hotel-hotel mewah.

Rezim Al Saud memanfaatkan Wahabi sebagai ideologinya dan dengan menyampaikan sejumlah dalih mereka mengeluarkan izin penghancuran tempat-tempat suci Islam. Sekalipun itu berkaitan dengan warisan bersejarah Nabi Muhammad Saw. Saudi mengubah musim haji sebagai musim wisata yang dikelola oleh investor-investor Barat dengan hotel-hotel bintang limanya. Sampai-sampai biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan ibadah haji naik menjadi 15 ribu dolar.

Dalam pandangan keluarga Saud, Wahabi adalah media untuk mematikan kesadaran nasional dan sosial. Akan tetapi pemahaman ini tidak berpengaruh menghadapi serangan asing, dominasi imperialisme atas negaranya dan aksi praktis melawan Zionisme. Wahabisme dalam pandangan makelar-makelar properti tidak lebih dari sekedar alat yang dapat digunakan untuk menyingkirkan segala hambatan budaya di sektor properti dan pariwisata.

Di kota Jedah saat ini sudah tidak tersisa lagi tempat-tempat bersejarah dan setiap orang yang ingin mengenal identitas kota itu akan mengalami kebingungan. Jedah dipenuhi oleh hotel-hotel mewah dengan standar internasional dan restoran-restoran baru yang sebagian besar merupakan cabang perusahaan internasional. Bahkan di sana, sebagian besar masjid tidak memiliki identitas keislaman. Sebagian masjid ini justru memiliki tanda pengaruh budaya India, Cina dan bahkan sebagiannya menyerupai gereja-gereja Protestan.

Pemikiran destruktif Wahabisme yang menentang segala upaya memelihara dan menjaga warisan bersejarah, selalu selaras dengan ambisi broker-broker properti di sejumlah negara Arab. Beberapa kelompok sosial mengumumkan penentangannya atas penghancuran warisan-warisan bersejarah yang berumur lebih dari ratusan tahun itu, namun seperti biasanya para broker properti selalu berhasil dan tempat-tempat bersejarah itu pun dihancurkan.

Seiring dengan bergulirnya gerakan kebangkitan negara-negara Arab (Arab Spring), Wahabisme melancarkan dua serangan besarnya, pertama, Qatar yang menggunakan Ikhwanul Muslimin sebagai kendaraan, dan yang kedua, Saudi yang memanfaatkan Salafi-salafi ekstrim sebagai resep Arabisasi dan internasionalisasi Wahabi. Tujuan serangan tersebut adalah merusak Islam di Mesir dan kesadaran nasional di negara Arab terbesar, juga membumihanguskan Suriah. Oleh karena itu ada indikasi pengaruh kepentingan broker-broker dalam serangan Wahabi ini.
Source:  Indonesian
Share this article :

0 komentar:

 
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Visit Aceh - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Fuad Heriansyah
Copyright ©