BANDA ACEH - Perusahaan asal Korea Selatan Goka Enc tertarik untuk berinvestasi di bidang industri pengolahan kelapa sawit di Aceh. Potensi perekebunan kelapa sawit di provinsi ini dinilai sangat prospektif.
Presiden Direktur Goka Enc Kim Hycok mengungkapkan, perusahaannya juga punya keahlian dan kecakapan teknologi untuk mendayagunakan limbah sawit dan sampah menjadi energi listrik.
“Dengan teknologi yang kami miliki, perusahaan kami sanggup mengubah limbah padat dan cair kelapa sawit menjadi sumber energi listrik,” kata Hycok di Meuligoe Gubernur Aceh di Banda Aceh, Jumat (25/1/2013).
Dia berharap segera ada MoU antara pihaknya dengan Pemerintah Aceh dengan pihak Goka Enc. Hycok berjanji jika MoU sudah ada, akan segera membangun pabriknya di Aceh karena provinsi ini dinilai memiliki potensi cerah dalam perkebunan sawit.
"Pabrik tersebut nantinya tidak hanya memproduksi CPO tapi juga akan mengolah limbah padat dan cair dari industri kelapa sawit menjadi sumber energi listrik," tambahnya.
Kim Hycok berjanji tidak hanya meraup keuntungan semata dalam berinvestasi. Namun juga akan melakukan alih teknologi kepada putra Aceh sehingga pada suatu masa nanti industri semacam ini dapat diperankan langsung oleh putra Aceh.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyambut baik keinginan ini. "Sebelum MoU ditandatangani, Pemerintah Aceh ingin melihat dan mempelajari dulu tingkat keseriusan dan kesungguhan Goka Enc berinvestasi di Aceh," tambah Zaini.
Zaini meminta Goka Enc membuat perencanaan investasi yang konkrit dulu sebagai bahan awal bagi Pemerintah Aceh untuk memberikan pertimbangan.
Dia juga memerintahkan Kepala Dinas Pertambangangan Energi Aceh Said Ihsan dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Setda Aceh Jasman J Makruf untuk mempelajari lebih lanjut tawaran investasi dari perusahaan negeri gingseng itu. (gnm)
Presiden Direktur Goka Enc Kim Hycok mengungkapkan, perusahaannya juga punya keahlian dan kecakapan teknologi untuk mendayagunakan limbah sawit dan sampah menjadi energi listrik.
“Dengan teknologi yang kami miliki, perusahaan kami sanggup mengubah limbah padat dan cair kelapa sawit menjadi sumber energi listrik,” kata Hycok di Meuligoe Gubernur Aceh di Banda Aceh, Jumat (25/1/2013).
Dia berharap segera ada MoU antara pihaknya dengan Pemerintah Aceh dengan pihak Goka Enc. Hycok berjanji jika MoU sudah ada, akan segera membangun pabriknya di Aceh karena provinsi ini dinilai memiliki potensi cerah dalam perkebunan sawit.
"Pabrik tersebut nantinya tidak hanya memproduksi CPO tapi juga akan mengolah limbah padat dan cair dari industri kelapa sawit menjadi sumber energi listrik," tambahnya.
Kim Hycok berjanji tidak hanya meraup keuntungan semata dalam berinvestasi. Namun juga akan melakukan alih teknologi kepada putra Aceh sehingga pada suatu masa nanti industri semacam ini dapat diperankan langsung oleh putra Aceh.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyambut baik keinginan ini. "Sebelum MoU ditandatangani, Pemerintah Aceh ingin melihat dan mempelajari dulu tingkat keseriusan dan kesungguhan Goka Enc berinvestasi di Aceh," tambah Zaini.
Zaini meminta Goka Enc membuat perencanaan investasi yang konkrit dulu sebagai bahan awal bagi Pemerintah Aceh untuk memberikan pertimbangan.
Dia juga memerintahkan Kepala Dinas Pertambangangan Energi Aceh Said Ihsan dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Setda Aceh Jasman J Makruf untuk mempelajari lebih lanjut tawaran investasi dari perusahaan negeri gingseng itu. (gnm)
No comments:
Post a Comment