Headlines News :
Home » , , » Objek Wisata Aceh Jaya Setelah Tsunami Pergi

Objek Wisata Aceh Jaya Setelah Tsunami Pergi

Written By Unknown on Saturday, September 29, 2012 | 12:59:00 PM

Setengah dekade telah berlalu. Amuk laut pekat menjilat tanah serambi masih membekas di ingatan. Ia menjadi catatan kelam di lembar sejarah Aceh. Tsunami, demikian orang mengenal nama bencana yang melanda Aceh, 26 Desember 2004 silam.

Pemandangan Aceh jaya Atas Gunung
 
Aceh Jaya adalah pusat terjadinya gempa dan gelombang tsunami. Dipastikan lebih dari setengah wilayah ini babak belur dihantam gelombang laut. Tak ayal, masyarakatnya pun banyak yang hilang dalam musibah mahadahsyat tersebut.
Berbicara masalah wilayah, dulunya, sebelum tsunami melanda, Aceh Jaya merupakan salah satu objek wisata di Aceh. Kala itu, Calang yang menjadi ibukota Aceh Jaya masih satu kabupaten dengan Aceh Barat. Terkenalnya daerah Aceh Jaya sebagai tempat wisata, di antaranya adanya komunitas ‘mata biru’ sisa peninggalan Portugis di wilayah ini. Selain itu, panorama lautnya pun menghampar sejuk. Apalagi, ditambah hawa pegunungannya yang menjulang. Aceh Jaya seolah menjadi daerah wisata komplit, ada gunung dan laut.
Kabupaten yang terletak pada titik koordinat geografis 04022’-05016’ LU dan 95002’-96003 BT ini resmi pisah dengan Aceh Barat 22 Juli 2002. Keindahan alamnya membuat banyak turis asing sebelum tsunami singgah ke wilayah ini. Bahkan, ada yang datang lewat laut.
Namun, kondisi perwisataan di Aceh Jaya sempat mati suri saat puncak-puncak konflik bersenjata antara RI dan GAM. Persoalannya sekarang adalah, bagaimana pula objek wisata di sana setelah tsunami? Atau sebut saja setelah perjanjian damai MoU Helsinki?
Kini Aceh Jaya sedang membangun. Di samping berbenah pada bidang perikanan, objek wisata pun kembali ditata. Ada sejumlah tempat wisata yang baik dikunjungi saat berada di Aceh Jaya. Berikut ini dipaparkan tuhoe di antara tempat wisata yang masih ada di bekas stunami tersebut.

Pulau Tsunami/Tsunami Island
Pulau ini terjadi akibat gempa bumi dan gelombang tsunami tahun 2004. Di sana tersimpan banyak misteri tentang batu-batuan dasar laut bawaan gelombang tsunami. Pulau ini terletak di sisi barat Daerah Aceh, tepatnya di Kecamatan Jaya (Lamno), Kabupaten Aceh Jaya, dengan jarak tempuh dari ibukota provinsi dan ibukota kabupaten selama 2 jam perjalanan dengan bus umum. Pulau ini diapit oleh Pulau Keuluang dan Gua Sarang Gunung Teumiga. Sangat indah bila dipandang dari jalan Negara puncak Gunung Geurutee. Untuk mengunjungi pulau ini, tersedia boat nelayan di Gampông Ujong Sudhen dengan lama berlayar sekita 15 menit. Pulau ini menjadi bukti sejarah bagi generasi yang akan datang betapa dahsyatnya gelombang tsunami di Aceh.

Teluk Rigaih
Hamparan laut yang diapit oleh daratan Gampông Batee Tutong, Pulau Seumot dan Gampông Rigaih sangat digemari oleh wisatawan sebagai tempat snorkeling, diving, maupun untuk fishing. Kawasan ini juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat yang berlibur di akhir pekan dikarenakan keindahan terumbu karang dan ikan hias yang beraneka warna.

Lhok Geulumpang
Kawasan wisata daerah ini masih sangat alami. Hutannya masih utuh dan sebelah barat berhadapan dengan Laut Samudera Hindia yang landai. Pantainya berpasir putih. Di sebelah timur membentang perbukitan yang sudah ditata rapi. Lokasi ini lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara yang sering digunakan untuk snorkeling, berjemur dan diving. Di kawasan ini, keanekaragaman ikan dan biota laut lainnya dilindungi. Selain itu, juga terdapat banyak macam monyet yang bisa bercanda dengan pengunjung.

Kuala Dhoi
Kuala Dhoi adalah sebuah gampông kecil yang terletak di pinggir pantai Samudera Hindia, pada berjarak 3 km dari Ibukota Kecamatan Lageun dan 12 km dari Ibukota Kabupaten Aceh Jaya (Calang). Tempat ini merupakan objek wisata yang sangat terkenal bagi orang Jerman (Benua Eropa), semenjak seseorang yang berasal dari Jerman bernama Daud Jerman (Dieter) bermukim dan berkeluarga dengan perempuan Kuala Dhoi. Dia membangun beberapa bungalow di dekat pantai dan mengajak para turis dari eropa untuk datang ke daerah ini. Kuala Dhoi memiliki pantai pasir putih yang bersih, laut yang landai dan sangat menarik untuk dikunjungi untuk menikmati keindahannya.

Pulau Reusam
Daerah ini merupakan tempat rekreasi bagi masyarakat Aceh Jaya pada hari-hari libur. Lokasinya didukung oleh panorama dan keadaan alam yang asri dengan pohon-pohon cemara yang rindang, pantai pasir putih bersih, laut landai tempat berenang dan bersnorkeling. Terumbu karang akan sangat indah dilihat dari tempat ini. Juga bisa memancing ikan-ikan karang sejenis gerapu dan lainnya. Selain itu, pulau ini juga menyimpan bukti sejarah, yaitu meriam tua peninggalan masa penjajahan Belanda dan Jepang sebagai benteng pertahanan dari musuh-­musuh negara.

Pantai Pasir Saka
Pantai ini sangat indah putih bersih sebagai tempat pemandian dan bersnorkeling. Pasir pantai ini putih berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Jarak ke sana dari Ibukota Kecamatan Sampoinit sekitar 14 km.

Pantai Kuala Merisi
Hamparan deru ombak pantai dan legenda Bate Putri Ratu Meurendam Dewi yang terdapat di muara sungai Kuala Merisi telah membuat masyarakat menjadi tertarik dengan objek wisata ini. Lokasi ini juga didukung oleh keadaan alam untuk pemandian di bibir pantai dan fasilitas warung makanan di sekitar lokasi.

Danau Laut Nie Pineung Suasa
Sebuah Danau di perbukitan Desa Pasi Timon, Kecamatan Teunom, ada objek wisata dengan nama Danau Laut Nie Pineung Suasa. Tempat ini memiliki keindahan pemandangan alam yang masih natural. Sekitar danau dikelilingi oleh pohon pinang merah dan aneka macam bunga yang langka. Juga banyak ikan air tawar yang bisa dipancing oleh wisatawan yang berkunjung.

Arung Jeram Sungai Teunom
Derasnya aliran Sungai Teunom menjadi obejk wisata tersendiri bagi pengunjung yang suka rafting (arung jeram). Dimulai dari air terjun hulu sungai yang lama mengarunginya 3 jam sampai ke Gampông Sarah Raya atau Desa Alue Jang 24 km dari Kota Teunom, lokasi sekana menjadi lokasi wisata penuh tantangan.
Sumber Herman RN
Share this article :

0 komentar:

 
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Visit Aceh - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Fuad Heriansyah
Copyright ©