Pages

Tuesday, June 18, 2013

Harga Kebutuhan Pokok di Aceh Merangkak Naik


Pasar Atjeh

BANDA ACEH - Harga berbagai barang kebutuhan pokok, daging ayam dan bumbu dapur di Banda Aceh merangkak naik, seiring rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Warga mulai mengeluh dengan kondisi ini.

Pantauan Okezone di pasar tradisional Peunayong, barang kebutuhan konsumsi hari-hari yang mulai naik harganya diantaranya gula pasir, telur ayam, minyak goreng curah, cabai merah, cabai hijau, bawang bombai dan daging ayam potong.

Kenaikannya bervariasi. Gula pasir misalnya dari Rp12 ribu per kilogram (Kg) mulai pekan ini dijual Rp13 ribu per Kg. Telur ayam Rp32 ribu per lempeng atau naik Rp5.000 dari harga tiga pekan lalu. Begitu juga dengan minyak gorang curah kini dijual Rp10 ribu per kg, naik Rp1.000 dari harga sebelumnya.

"Minyak goreng kemasan yang kualitas rendah RP25 ribu per kemasan, yang kualitas bagus Rp27 ribu. Ini masih stabil," kata seorang pedagang kelontong dan bumbu dapur di Pasar Peunayong, Fajar (21), Selasa (18/6/2013).

Sementara pada komuditas bumbu dapur, cabai merah dan cabai hijau naik antara Rp5.000 sampai Rp4.000 per Kg, sejak sepekan lalu. "Cabai merah sekarang Rp45 ribu sekilo, cabe hijau Rp24 ribu. Tomat masih Rp7.000 sekilo. Yang naik lagi bawang packing (bombay) dari Rp12 ribu sekilo jadi Rp14 ribu," ujar dia.

Menurutnya kenaikan ini akibat pengaruh harga ditingkat distributor yang mulai naik. "Di tingkat grosir besar sudah mulai naik, jadi kami terpaksa juga harus menaikkan sedikit agar tidak makan (rugi) modal," sebutnya.

Fajar memperkirakan harga barang ini akan terus naik mendekati bulan Ramadan atau kalau harga BBM jadi dinaikkan.

Hal senada diungkapkan Rafli (35), pedagang daging ayam potong di pasar daging Peunayong. "Kami tidak ada pilihan karena barang (ayam) yang kami ambil dari perusahaan peternakan mulai naik," keluhnya.

Harga ayam per potong sekarang dijual Rp36 hingga 37 ribu, naik Rp2.000 hingga Rp3.000 dari harga sebelumnya. Sementara harga diambil ditingkat pemasok, kata dia, Rp34.150 per ekor belum termasuk ongkos sembilih.

Kenaikan harga ini praktis dikeluhkan konsumen. Kak War (40), seorang penjual nasi di Pasar Atjeh mengaku, mulai resah dengan fluktuasi harga bahan kebutuhan pokok sekarang ini.

Keresahan perempuan itu cukup beralasan, karena dirinya belum bisa serta merta menaikkan harga jual nasi ke pelanggannya, sementara harga bahan pokok mulai merangkak naik. "Kalau saya naikkan harga nasi yang saya jual pasti pelanggan akan lari," tuturnya.

Dia mengaku tetap berbelanja seperti biasa meski harga barang mulai mahal, karena kalau tidak dia tak bisa melanjutkan usahanya. "Entah lah dek, ngak tau gimana lagi ini. Sekarang BBM belum naik harga barang sudah duluan naik," ujarnya pasrah. [Aceh]

No comments:

Post a Comment